Cara Budidaya Ikan Swordtail

Cara Budidaya Ikan Swordtail dan Pembenihanya Yang Tepat

Posted on

Duniaikan.id – Cara Budidaya Ikan Swordtail dan Pembenihanya Yang Tepat. Ikan Ekor Pedang (Xiphophorus helleri) berasal dari negara Brazil di Amerika Selatan. Ikan ini memiliki sifat pemakan daging. Biasanya, Ikan Ekor Pedang berwarna merah, namun karena persilangan dan mutasi, variasi bentuk tubuh dan warnanya menjadi sangat beragam.

Jantan Ikan Ekor Pedang dapat mudah dikenali melalui ekor pedangnya yang khas, sirip punggung yang lebih panjang, dan sirip perut yang berujung lancip. Sementara itu, betina memiliki bentuk ekor dan sirip perut yang bulat seperti kipas, dan tubuhnya cenderung lebih gemuk.

Ikan Ekor Pedang merupakan spesies yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi air. Ukurannya bisa mencapai hingga 5 inci (13 cm), dan umur hidupnya berkisar antara 3-5 tahun. Panjang tubuhnya bisa mencapai 8 cm. Warna tubuhnya transparan dengan sedikit keputihan, dan sirip-siripnya memiliki sedikit transparansi juga.

Tata Nama dan Klasifikasi Ikan Ekor Pedang (Swordtail)

  • Ordo : Cyprinodontoidei
  • Sub-Ordo : Poecilioidei
  • Famili : Poecilidae
  • Genus : Xiphophorus
  • Spesies : Xiphophorus helleri Heckel
  • Asal : Daerah selatan Meksiko hingga Guatemala
  • Nama Asing : Swordtail

Ciri-Ciri Ikan Platy Pedang (Swordtail)

Sebelum memulai budidaya ikan Platy Pedang (Swordtail), penting untuk mengenali ciri-cirinya terlebih dahulu. Ikan ini memiliki tubuh yang memanjang dengan potongan melintang yang terlihat berbentuk pipih. Mereka memiliki gonopodium berbentuk jangkar yang dapat membesar dan juga memiliki ekor pedang yang panjang. Ekor pedang ini sebenarnya merupakan perpanjangan dari sirip anal. Sirip ekor dan punggung ikan ini relatif lebar.

Di habitat alaminya, ikan Swordtail atau Platy Pedang memiliki warna dasar coklat zaitun pucat. Bagian punggungnya memiliki warna hijau cerah, sementara bagian perutnya berwarna keperakan. Tubuhnya dihiasi oleh warna merah yang melintasi, dan terdapat juga sentuhan warna hitam pada bagian batang ekornya.

Dilihat dari warnanya, tidak ada perbedaan antara ikan jantan dengan pasangannya.

Ukuran maksimal ikan Swordtail Platy Pedang dapat mencapai 12,5 cm. Ada informasi lain yang menyebutkan perbedaan pertumbuhan maksimal antara ikan jantan dan betina. Induk jantan dari ikan Swordtail mencapai panjang hanya sekitar 10 cm, sementara induk betinanya lebih besar dengan panjang sekitar 12 cm.

Sifat-Sifat Ikan Platy Pedang (Swordtail)

Dalam proses budidaya ikan Platy Pedang Swordtail, memahami sifatnya adalah suatu keharusan. Seperti halnya dalam budidaya ikan Guppy, Platy Pedang Swordtail juga telah menjadi favorit di kalangan para penghobi ikan hias. Ikan Swordtail ini memiliki kemampuan reproduksi yang produktif dan mudah. Tidak mengherankan jika terdapat variasi seperti Swordtail Platy Pedang dengan ekor gkalian di bagian atas dan bawah.

Untuk ikan Platy Pedang Swordtail, disarankan untuk menyediakan ruang kosong di antara tanaman akuarium. Ini bertujuan untuk memberi ikan Swordtail kesempatan berenang dengan leluasa, bolak-balik dari sana ke sini.

Baik jantan maupun betina Swordtail memiliki warna yang menawan, sehingga tak heran jumlah penggemarnya pun seimbang. Salah satu keistimewaan ikan jantan Swordtail adalah adanya sirip anal yang panjang dan menyerupai pedang.

Ikan ini mudah menerima berbagai jenis makanan, tetapi lebih baik diberi pakan hidup yang kaya protein untuk memastikan pertumbuhannya optimal dan untuk mendapatkan induk Swordtail berkualitas tinggi. Mirip dengan Guppy, proses pemijahan ikan ini juga relatif sederhana.

Memilih Induk Budidaya Ikan Platy Pedang (Swordtail)

Untuk berhasil dalam pemijahan dalam budidaya ikan Platy Pedang Swordtail, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah seleksi teliti terhadap induknya. Hal ini penting agar benih yang dihasilkan memenuhi harapan dan mampu berkembang biak secara memadai.

Induk jantan Swordtail dapat dikenali melalui beberapa ciri, seperti sirip punggung yang lebih panjang, warna yang lebih cerah, tubuh yang ramping, dan kepala yang relatif besar. Ciri yang paling mencolok adalah ekor pedang yang panjang. Selain itu, mereka juga memiliki gonopodium yang menonjol dan berbentuk seperti jangkar, terletak di bagian belakang sirip perut.

Proses pemijahan bisa dimulai ketika induk mencapai usia 6 bulan dan memiliki ukuran minimal 5 cm. Induk yang akan dijadikan pemijahan sebaiknya memiliki warna yang menarik pada jantan dan perut yang menggembung pada betina. Induk yang terpilih sebaiknya diberi makanan yang kaya nutrisi, seperti larva nyamuk jentik.

Perawatan Ikan Platy Untuk Budidaya

Ikan yang termasuk dalam kelompok pemilik “live-bearer” seperti platy adalah jenis ikan yang sangat mudah dalam hal perawatan. Dapat dianggap bahwa ikan ini termasuk dalam kategori ikan dengan biaya perawatan yang cukup ekonomis. Salah satu keunggulannya adalah, ikan ini tidak memerlukan penggunaan filter dan aerator. Meskipun begitu, walaupun menggunakan filter dan aerator tetap merupakan opsi yang lebih baik. Ini tentunya cocok bagi mereka yang ingin memelihara ikan dengan anggaran terbatas, karena tidak diharuskan untuk membeli filter dan aerator.

Mungkin pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana dengan limbah atau kotoran dari platy yang ada di akuarium? Jika kalian tidak menggunakan filter, kalian dapat membersihkan kotoran yang terakumulasi di dasar akuarium dengan menggunakan sifon. Cara ini sama seperti yang dilakukan dalam membersihkan akuarium ikan cupang.

Berbicara tentang budidaya ikan platy, perbandingan yang ideal adalah 1 jantan untuk setiap 3 betina. Untuk membedakan antara jantan dan betina, kalian dapat melihat pada ekornya. Jika ekornya memanjang dan menyerupai pedang, itu menunjukkan bahwa ikan tersebut adalah jantan. Sedangkan pada betina, ekornya tidak memiliki bentuk pedang.

Cara Pemijahan Ikan Platy Swordtail

Cara pemijahan ikan platy juga sangat sederhana, yaitu dengan meletakkan jantan dan betina dalam kolam dengan perbandingan ideal 1 jantan untuk setiap 3 betina. Rasio ini dianggap sebagai perbandingan yang optimal dalam budidaya ikan platy. Meskipun demikian, proses ini tetap dapat dilakukan jika jumlah betina melebihi angka 3.

Ikan platy betina memiliki kemampuan untuk menyimpan sperma dan menggunakannya untuk pembuahan telur di masa mendatang. Beberapa sumber bahkan mengungkapkan bahwa ikan ini mampu menyimpan sperma untuk 3 hingga 5 kali pemijahan. Oleh karena itu, tak mengherankan jika terkadang ikan platy dapat menghasilkan anakan tanpa adanya jantan, karena betina masih memiliki cadangan sperma di perutnya.

Tahapan Pemijahan Ikan Platy Swordtail

Untuk melakukan pemijahan, persiapkanlah wadah berongga, misalnya seperti keranjang bawang, yang ukurannya bisa disesuaikan dengan ikan dan ukuran akuarium. Pastikan bahwa ruang di dalam wadah berongga cukup besar sehingga nantinya anakan dapat masuk, tetapi indukan tidak dapat masuk. Kemudian, pasanglah pelampung pada wadah tersebut, bisa menggunakan gabus atau styrofoam, dan ikatkan pada sisi wadah yang telah disiapkan.

Langkah berikutnya adalah menempatkan wadah berongga ini ke dalam akuarium. Setelah itu, masukkanlah induk ikan platy ke dalam wadah tersebut. Biarkan induk-induk ini melakukan proses perkawinan di dalam wadah yang telah dipersiapkan.

Metode pemijahan seperti ini tidak hanya berlaku untuk ikan platy saja. Hampir semua jenis ikan “live-bearer” seperti Guppy dan Molly juga bisa menggunakan metode budidaya seperti ini. Metode ini cocok untuk skala peternakan rumahan. Namun, untuk skala yang lebih besar, bisa menggunakan waring atau jaring sebagai pengganti wadah berongga. Mungkin dalam artikel berikutnya akan dijelaskan cara beternak platy dalam skala yang lebih besar.

Ikan Platy Swordtail Setelah Melahirkan

Ikan platy dikenal memiliki sifat agresif saat melahirkan, di mana ia cenderung memakan anakan yang baru lahir. Sifat ini sebenarnya umum terjadi pada hampir semua jenis ikan “live-bearer”. Namun, platy termasuk salah satu jenis yang paling agresif, dengan kemampuan untuk memangsa hingga 90 persen dari jumlah total anakan yang dilahirkannya. Oleh karena itu, tak heran jika beberapa peternak ikan platy menghadapi masalah ketika induk platy mereka tidak menghasilkan anakan. Padahal, sebenarnya anakan-anakan tersebut sudah menjadi mangsa bagi induknya sendiri.

Inilah sebabnya mengapa penting menggunakan wadah berongga saat memijahkan ikan platy. Ketika induk platy mulai melahirkan, anakan-anakan akan bergerak melalui rongga di wadah tersebut. Namun, induk platy tidak dapat mengikuti melalui rongga tersebut. Hal ini menghasilkan peluang yang lebih besar bagi kelangsungan hidup anakan platy. Pendekatan ini adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan tingkat keberhasilan dalam beternak ikan platy.

Baca Juga :

Penutup

Dalam kesimpulannya, cara budidaya ikan Swordtail memerlukan perhatian khusus terhadap lingkungan, nutrisi, serta pemeliharaan yang tepat.

Bagi para pecinta ikan hias, mengerti teknik budidaya ikan ini tentunya akan menambah wawasan dan bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Semoga ulasan di atas dapat memberikan panduan yang jelas dan bermanfaat bagi kalian yang ingin memulai atau meningkatkan budidaya ikan Swordtail. Selamat mencoba!

Demikianlah artikel duniaikan.id yang membahas tentang Cara Budidaya Ikan Swordtail dan Pembenihanya Yang Tepat. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *