Cara Merawat Ikan Hias Tanpa Oksigen (Aerator)

Cara Merawat Ikan Hias Tanpa Oksigen (Aerator) Yang Tepat

Posted on

Duniaikan.id – Cara Merawat Ikan Hias Tanpa Oksigen (Aerator) Yang Tepat. Semua makhluk hidup pastinya memerlukan oksigen untuk bernapas, tidak terkecuali yang hidup di darat maupun di dalam air seperti ikan hias yang ada di akuarium kita.

Sebenarnya, merawat ikan hias tanpa bantuan aerator untuk menambahkan oksigen tidak mungkin dilakukan. Kehadiran aerator sangat penting karena tanpa itu, ikan akan mengalami kekurangan oksigen dan berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian. Pada artikel kali ini, saya akan membagikan informasi tentang cara merawat ikan tanpa aerator tambahan yang membantu meningkatkan kadar oksigen di dalam air.

Cara Memelihara Ikan Hias Tanpa Aerator

Kesulitan dalam merawat ikan hias di dalam akuarium adalah ketersediaan oksigen untuk air dalam akuarium tersebut. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan ikan hias menjadi tidak sehat bahkan berakibat pada kematian. Ikuti langkah-langkah berikut ini agar kalian tetap bisa merawat ikan hias yang sehat meskipun tanpa tambahan oksigen di akuarium:

1. Persiapan Jenis Akuarium yang Cocok

  1. Langkah pertama dalam merawat ikan hias adalah memperhatikan pemilihan jenis akuarium. Saat kalian ingin memelihara ikan hias, jenis akuarium yang dipilih juga harus diperhatikan agar ikan hias dapat tumbuh dengan sehat.
  2. Terdapat empat jenis akuarium yang dapat kalian gunakan untuk memelihara ikan hias di rumah, yaitu akuarium umum, akuarium kelompok, akuarium sejenis, dan akuarium tanaman.
  3. Akuarium umum merupakan jenis akuarium yang paling banyak digunakan. Akuarium ini memiliki bentuk kotak dengan berbagai ukuran, digunakan sebagai penghias ruangan, dan dilengkapi dengan filter, kabel listrik, serta aerator. kalian dapat menggunakan jenis akuarium umum tanpa bantuan alat oksigen atau aerator.
  4. Akuarium kelompok, seperti namanya, adalah akuarium yang memelihara satu kelompok ikan saja. Biasanya akuarium kelompok berukuran cukup besar dan digunakan untuk budidaya ikan konsumsi. Namun, kalian juga bisa membuatnya sendiri di rumah untuk memelihara satu jenis ikan hias.
  5. Sama seperti akuarium kelompok, akuarium sejenis juga hanya menampung satu jenis ikan saja. Akuarium jenis ini biasanya digunakan untuk proses perkawinan ikan. kalian bisa menggunakan akuarium jenis ini jika ingin mengawinkan ikan hias.
  6. Terakhir, akuarium tanaman lebih berfokus pada banyaknya tanaman di dalamnya sebagai hiasan. Jika kalian ingin menggunakan akuarium tanaman, pastikan ikan hias yang kalian miliki tidak terganggu dengan tanaman di dalamnya.

Selain memperhatikan jenisnya, kalian juga harus memperhatikan bentuk akuarium yang akan digunakan. Beberapa bentuk akuarium yang cocok untuk rumah adalah persegi, persegi panjang, bulat, silinder, toples, segi tiga, hingga segi enam.

Ketika kalian akan memelihara ikan hias di rumah, disarankan untuk memilih jenis akuarium umum dengan berbagai bentuk yang sesuai dengan ruangan.

2. Memilih Jenis Ikan yang Sesuai

Setelah kalian memilih jenis dan bentuk akuarium yang diinginkan, saatnya untuk memilih jenis ikan yang sesuai untuk akuarium tersebut. Terdapat 21 jenis ikan hias yang sangat direkomendasikan untuk dipelihara dalam akuarium umum.

kalian dapat mempertimbangkan untuk memelihara ikan cupang, ikan molly, ikan guppy, ikan neon tetra, ikan platy, ikan sapu-sapu, ikan goldfish, ikan angelfish, ikan rainbowfish, ikan discus, ikan black ghost, ikan louhan, clown fish, ikan arwana, ikan botia, manfish, ikan swordtail, dan ikan lemon.

Mungkin kalian sudah familiar dengan ikan cupang yang cukup populer di Indonesia. Ikan ini dapat dipelihara dalam akuarium, namun perlu diingat bahwa ikan cupang cenderung agresif sehingga sebaiknya dipelihara secara terpisah.

  1. Ikan molly memiliki ukuran kecil dengan perut yang besar, dan memiliki berbagai variasi warna, mulai dari hitam hingga oranye. Ikan guppy memiliki ekor yang indah dibandingkan dengan tubuhnya yang kecil, dan juga memiliki banyak variasi warna yang indah.
  2. Ikan neon tetra memiliki ukuran sangat kecil dengan warna hijau dan oranye yang menarik, menyerupai keindahan pelangi. Ikan platy merupakan ikan kecil berwarna oranye dengan bentuk cekung, dan cenderung suka berkelompok.
  3. Ikan sapu-sapu, juga dikenal sebagai pleco, dapat dimasukkan ke dalam akuarium sebagai pembersih air alami. Ikan goldfish memiliki ukuran kecil dengan sirip dan ekor yang panjang menjuntai, serta tubuh bulat dan warna oranye yang indah ketika dilihat dari dalam akuarium.
  4. Ikan angelfish memiliki ciri-ciri badan yang pipih dengan sirip punggung dan perut yang panjang, menyerupai bintang dengan warna yang indah. Rainbowfish memiliki warna yang indah seperti pelangi dengan tubuh kecil.
  5. Ikan discus memiliki ciri-ciri sirip punggung dan perut yang jarang, serta warna orange hingga cokelat yang memukau. Ikan black ghost juga sering dipelihara di Indonesia, dengan tubuh panjang yang melambai dan berwarna hitam.
  6. Ikan louhan cukup terkenal dengan tonjolan di kepalanya, dan beberapa jenisnya memiliki harga yang mencapai jutaan Rupiah. Clownfish dikenal karena film tertentu, dengan ciri-ciri tubuhnya memiliki garis-garis berwarna oranye, putih, dan hitam.
  7. Ikan arwana terkenal sebagai ikan yang sangat mahal, dengan badan yang sangat panjang dan biasanya dipelihara sendirian dalam akuarium. Ikan botia sangat terkenal karena tubuhnya memiliki corak berwarna hitam seperti harimau.

Seperti namanya, ikan swordtail memiliki ekor yang panjang menyerupai pedang, dengan tubuh berwarna oranye yang memukau dalam akuarium. Ikan lemon memiliki bentuk bulat dan berwarna kuning, menyerupai lemon.

3. Pengisian Air Akuarium yang Bersih

Setelah kalian memiliki akuarium dan telah menentukan jenis ikan hias yang akan dipelihara, langkah selanjutnya adalah mempelajari cara merawat ikan dalam akuarium. Salah satu syarat penting agar ikan hias dapat tumbuh sehat dan agar akuarium terlihat indah adalah dengan menjaga kebersihan air.

Oleh karena itu, langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah memastikan air dalam akuarium selalu bersih. Lakukan pengurasan dan penggantian air akuarium setiap hari dengan menggunakan air bersih, atau kalian dapat menggunakan filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran secara otomatis.

4. Pemilihan Tanaman Air yang Cocok

Cara merawat ikan hias untuk pemula selanjutnya adalah dengan memilih tanaman air yang cocok untuk membuat akuarium terlihat seperti habitat asli ikan hias yang kalian pelihara.

Beberapa jenis tanaman air yang cocok untuk menghiasi akuarium antara lain water wisteria, java moss, amazon sword, java fern, hornwort, anubias nana, cryptocoryne wendtii, amazon frogbit, azolla, rough horse tail, teratai, dan anemon laut.

Kebanyakan tanaman tersebut merupakan dedaunan hijau yang berasal dari wilayah Amazon. Tanaman air untuk akuarium ini dapat hidup dalam suhu berkisar antara 20oC hingga 30oC.

Penting untuk menyesuaikan jenis tanaman dengan ikan hias yang akan kalian pelihara. Sebagai contoh, clown fish tinggal di lingkungan anemon laut di alam liar, sehingga disarankan untuk menyediakan anemon laut dalam akuarium.

Selain memberikan pemkalianngan yang lebih indah, mengisi akuarium dengan tanaman air juga dapat membantu mengurangi stres pada ikan hias. Ketika merasa terancam, ikan hias dapat bersembunyi di balik tanaman air tersebut, memberikan tempat perlindungan yang nyaman bagi mereka.

5. Pengaturan Suhu dan pH Air

Suhu dan pH air memiliki peranan penting dalam menjaga kelangsungan hidup ikan hias dan tanaman air di dalam akuarium. Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat mengganggu metabolisme ikan hias, sedangkan pH air yang tidak sesuai bisa merusak organ-organ mereka.

Kondisi suhu air yang ideal bervariasi tergantung pada jenis ikan hias yang kalian pelihara. Pada umumnya, berbagai jenis ikan hias dapat hidup dengan baik pada air dengan suhu antara 20oC hingga 29oC. Misalnya, ikan cupang lebih suka tinggal dalam air dengan suhu berkisar antara 24,5oC hingga 27,5oC, sementara ikan mas hias dapat hidup pada suhu 21oC hingga 29oC.

pH air yang tepat untuk memelihara ikan hias adalah sekitar 6 hingga 9. kalian dapat memeriksa pH air di akuarium menggunakan kertas lakmus. Jika kertas lakmus menunjukkan indikasi bahwa pH air tidak netral, segera lakukan penggantian air dan membersihkan akuarium terlebih dahulu.

Sebagai contoh, ikan cupang dapat hidup pada air dengan pH sekitar 6,5 hingga 7. Jika kertas lakmus berubah menjadi merah, artinya pH air kurang dari 6,5. Jika kertas lakmus berubah menjadi biru, artinya pH air lebih dari 7. kalian harus segera mengganti air akuarium sesuai dengan kebutuhan. Itulah cara merawat ikan cupang hias jika kalian memutuskan untuk memeliharanya.

6. Teknis Pemberian Pakan

Ada beberapa teknis yang perlu diperhatikan ketika memberikan pakan kepada ikan hias. Teknis pemberian pakan harus kalian perhatikan jika sedang belajar cara merawat ikan hias, baik di kolam maupun akuarium.

Teknis pemberian pakan yang benar meliputi pemilihan pakan, cara pemberian, frekuensi pemberian, dan jumlah pakan.

Memilih jenis pakan untuk ikan hias tidaklah sulit karena banyak pelet khusus untuk ikan hias yang dijual di pasaran saat ini. Cara memberikan pakan untuk ikan hias juga tidak memerlukan teknik khusus, cukup sebarkan pakan secara merata di air kolam atau akuarium.

Yang perlu kalian perhatikan adalah frekuensi dan jumlah pakan yang diberikan. Ikan merupakan hewan yang tidak akan makan lagi setelah kenyang. Pakan yang tidak dimakan oleh ikan akan terus berada di air dan dapat meningkatkan kadar amonia yang bisa menyebabkan keracunan pada ikan.

Oleh karena itu, berikanlah pakan kepada ikan hias dalam frekuensi yang terbatas dalam sehari. kalian dapat memberikan pakan sebanyak 2 kali dalam sehari. Berikan pakan dalam jumlah yang sedikit. Jika ikan hias masih makan dengan lahap, kalian bisa memberikan pakan lagi dengan jumlah yang sedikit hingga ikan hias sudah kehilangan nafsu makan. Dengan demikian, kalian dapat menjaga kesehatan ikan hias dan mencegah masalah akibat pakan yang berlebihan dalam kolam atau akuarium.

7. Berikan Tambahan Aksesoris

Untuk membuat akuarium terlihat lebih indah, kalian dapat menambahkan beberapa aksesoris tambahan. Aksesoris yang umum digunakan dalam akuarium ikan hias antara lain rumah-rumahan, pohon mainan, kerang mainan, atau batu hias.

Namun, penambahan aksesoris pada akuarium bukanlah hal yang wajib dilakukan. Sebelum menambahkan aksesoris, pastikan terlebih dahulu kenyamanan ikan hias. Jangan terlalu banyak memasukkan aksesoris sehingga membuat akuarium terasa sempit dan tidak nyaman bagi ikan hias. Keamanan dan kesehatan ikan harus selalu menjadi prioritas utama dalam merancang tampilan akuarium.

8. Atur Kepadatan Ikan

Hal selanjutnya yang sering menjadi kesalahan dalam memelihara ikan hias adalah memiliki terlalu banyak ikan hias dalam satu akuarium. Memadukan terlalu banyak ikan dalam satu akuarium dapat membuat ikan hias kesulitan bergerak dan berebut pasokan oksigen.

Untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi ikan hias, ada aturan umum yang bisa diikuti. Akuarium yang dapat menampung 4 liter air biasanya cocok untuk 1 ekor ikan hias berukuran 3 cm. Sebagai contoh, jika kalian memiliki akuarium yang menampung 20 liter air, kalian bisa memelihara sekitar 5 ekor ikan hias berukuran 3 cm.

Semakin besar ukuran akuarium yang kalian miliki, semakin banyak pula ikan yang bisa ditampung di dalamnya. Tetapi, perlu diingat untuk tidak melebihi kapasitas maksimal agar ikan tetap memiliki ruang yang cukup untuk bergerak dan hidup dengan nyaman.

9. Memantau Kebersihan Air

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebersihan air adalah syarat penting agar ikan hias tetap sehat dan akuarium terlihat indah. Oleh karena itu, kalian perlu memantau kebersihan air secara rutin setiap harinya.

Jika kalian tidak menggunakan filter air, kalian harus melakukan pengurasan air setiap hari secara teratur. Kotoran dari ikan hias dan sisa pakan dapat dengan cepat membuat air di dalam akuarium menjadi kotor dan tidak sehat jika tidak segera dibersihkan.

10. Perawatan Air Kolam Dengan Probiotik

Untuk mendukung pertumbuhan ikan hias, kalian dapat memberikan suplemen probiotik. Pemberian probiotik yang tepat akan membuat ikan hias menjadi lebih tahan terhadap penyakit dan membantu meningkatkan kualitas air dalam akuarium.

Pastikan kalian menggunakan suplemen probiotik organik yang mengandung bahan alami agar aman untuk ikan hias dan lingkungan sekitar. Probiotik ini juga mengandung bakteri baik yang berfungsi untuk membantu melancarkan pencernaan ikan hias.

Baca Juga :

Penutup

Dalam penutupan, merawat ikan hias tanpa menggunakan oksigen atau aerator memang memerlukan pengetahuan, kesabaran, dan dedikasi yang lebih. Namun, dengan memahami dan menerapkan berbagai cara yang telah disebutkan di atas, seperti memilih jenis ikan yang tepat, menjaga kebersihan akuarium, memperhatikan suhu dan pH air, serta memberikan asupan nutrisi yang cukup, semua itu bukanlah hal yang tidak mungkin.

Pemilihan tanaman air yang tepat juga bisa memberikan kontribusi dalam menciptakan lingkungan yang seimbang dan mendukung kelangsungan hidup ikan. Jangan lupa, kesehatan ikan hias kalian juga menjadi cerminan dari seberapa baik kalian merawat mereka. Jadi, teruslah belajar dan eksplorasi metode terbaik dalam merawat ikan hias kalian. Ingatlah selalu, bahwa setiap usaha dan perawatan yang kalian berikan pasti akan memberikan hasil yang memuaskan.

Meski tanpa oksigen tambahan, ikan hias kalian masih bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Mungkin prosesnya membutuhkan waktu yang lebih lama dan tantangan yang lebih banyak, tetapi hasil akhirnya tentunya akan memberikan kepuasan tersendiri. Selamat mencoba, dan semoga artikel duniaikan.id ini dapat membantu kalian dalam merawat ikan hias kesayangan tanpa oksigen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *