Cara Pembenihan Untuk Budidaya Lobster

Cara Pembenihan Untuk Budidaya Lobster Air Tawar Bagi Pemula

Posted on

Duniaikan.id – Cara Pembenihan Untuk Budidaya Lobster Air Tawar Bagi Pemula. Lobster Air Tawar memiliki beragam jenis spesies, tetapi jenis yang paling umum diembangkan adalah Cherax quadricarinatus, yang lebih dikenal sebagai redclaw atau crayfish. Lobster jenis ini berasal dari habitat asli di Australia.

Lobster ini dapat hidup di perairan darat dengan rentang suhu air antara 20 hingga 31 derajat Celsius. Parameter lainnya adalah pH air sekitar 7, dan tingkat kekerasan air antara 10 hingga 20 derajat dH. Pada usia 6-7 bulan, lobster ini sudah siap untuk kawin dan bertelur. Setiap kali kawin, lobster dapat menghasilkan sekitar 600-1000 butir telur. Dalam jangka waktu satu tahun, induk betina mampu bertelur hingga 5 kali.

Klasifikasi Lobster Air Tawar

  • Kerajaan : Animalia
  • Filum : Arthropoda/Crustacea
  • Subfilum : Crustaceae
  • Kelas : Malacostraca
  • Ordo : Decapoda
  • Subordo : Pleocyemata
  • Infraordo : Astacidea
  • Superfamili : Parastacoidea
  • Famili : Parastacidae
  • Genus : Cherax, Procambarus, dan Astacopis
  • Spesies : Cherax quadricarinatus.

Morfologi Lobster Air Tawar

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai metode budi dayanya, penting untuk memahami terlebih dahulu morfologi dari lobster air tawar.

Berikut adalah deskripsi morfologi dan gambaran visual lobster air tawar yang perlu dipahami sebelum memulai budidaya:

Lobster air tawar, yang juga dikenal sebagai Cherax quadricarinatus, termasuk dalam kelompok krustasea air tawar. Tubuh lobster ini terbagi menjadi dua bagian utama, yakni kepala dada (chepalothoraks) dan abdomen.

Lobster air tawar tidak memiliki rangka dalam tubuhnya; sebaliknya, seluruh bagian tubuhnya dilindungi oleh cangkang. Bagian kaki yang berfungsi untuk gerakan di thoraks meliputi mata, antena, antenula, mulut, serta lima pasang kaki berjalan.

Keunggulan Lobster Air Tawar

  1. Lobster Air Tawar memiliki potensi budidaya yang lebih tinggi daripada Lobster Laut.
  2. Lobster Air Tawar tumbuh dengan kecepatan yang lebih signifikan.
  3. Kandungan lemak dalam Lobster Air Tawar sangat rendah (<2%). Tidak hanya itu, Lobster Air Tawar juga kaya akan selenium, suatu antioksidan yang bermanfaat dalam pencegahan penyakit jantung dan gangguan koroner. Lobster ini juga merupakan sumber yodium, seng, asam lemak omega-3, magnesium, kalsium, dan fosfor.
  4. Dagingnya memiliki tekstur lembut dengan cita rasa yang mengundang selera.

Parameter Lobster Air Tawar

SuhupHOksigenJumlah TelurUmur IndukanBerat
25-29 C7-Sep>4200 - 300> 8 bulan> 50 gr
25-29 C7-Sep>4600 - 900> 16 bulan> 100 gr

Dengan kadar DH 50 ppm, kadar Amoniak 0,05 ppm atau kurang, kadar Nitrit 0,03 atau kurang, dan tingkat Turbiditas (kekeruhan air) antara 30 hingga 70 cm.

Jadwal pemeriksaan kualitas air

  1. Temperatur 3 kali dalam seminggu
  2. pH (tingkat keasaman) 3 kali dalam seminggu
  3. DO (kadar oksigen terlarut) 3 kali dalam sehari
  4. DH (kandungan kesadahan air) 1 kali dalam seminggu
  5. Amoniak 1 kali dalam seminggu
  6. Nitrit 1 kali dalam seminggu
  7. Turbiditas (tingkat kekeruhan air) 1 kali dalam seminggu

Seleksi Induk Lobster Air Tawar

  1. Induk yang dipilih harus memiliki usia minimal 6 bulan dengan panjang minimal 10 cm.
  2. Dengan perbandingan 3 jantan untuk setiap 2 betina.
  3. Lobster betina memiliki kemampuan selektif dalam memilih pejantan, sehingga jumlah pejantan cenderung lebih banyak.
  4. Ciri-ciri induk betina yang optimal termasuk memiliki ukuran kepala yang lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Sebaliknya, pejantan yang diinginkan memiliki kepala yang lebih besar daripada badannya.

Perbedaan Antara Lobster Jantan dan Betina Air Tawar

  • Lobster jantan dapat dikenali dengan melihat adanya bercak merah pada bagian cangkangnya di luar. Namun, tkalian merah ini hanya akan muncul setelah lobster berumur 3-4 bulan atau ketika ukurannya mencapai 3 inci (7 cm).
    Tkalian merah ini juga menkaliankan bahwa lobster jantan sudah matang secara gonadal dan siap untuk kawin.
  • Sementara itu, pada lobster betina, pada bagian yang sama tidak ada tonjolan (penis) yang terlihat.
    Ciri khas lobster betina adalah adanya lubang pada pangkal kaki ketiga dari bawah (bagian ekor). Lubang tersebut berperan sebagai kelamin lobster betina dan tempat di mana telur akan dikeluarkan.

Pemijahan Lobster Air Tawar

Memanfaatkan Akuarium

  • Proses pembenihan dapat dilakukan di dalam akuarium dengan ukuran 100x50x25 cm, yang dapat menampung 6 jantan dan 4 betina.
  • Ketinggian air dalam akuarium adalah 25 cm.

Menggunakan Kolam

  • Alternatifnya, kolam semen dengan ukuran 2×1 meter dapat digunakan untuk menampung 30 jantan dan 20 betina.
  • Ketinggian air dalam kolam adalah 50 cm.

Proses Perkawinan

  1. Dalam tempat perkawinan, disediakan tempat berlindung berupa pipa paralon berdiameter 3 inci dengan panjang sesuai ukuran tubuhnya, dan jumlah pipa paralon disesuaikan dengan jumlah betina yang ada.
  2. Proses perkawinan induk berlangsung selama 2-3 minggu.
  3. Setelah muncul tkalian-tkalian bahwa betina telah bertelur, induk betina perlu dipindahkan ke akuarium yang berbeda.
  4. Selama masa penjagaan telur, induk betina akan bersikap malas dan menghabiskan waktu di dalam lubang persembunyiannya. Mereka akan melipat kaki ke dalam saat mengerami telur.
  5. Pastikan setiap induk betina ditempatkan di satu akuarium (ukuran 100x50x25 cm) dengan kedalaman air sekitar 20-25 cm.

Pemindahan Induk Lobster Gendong Telur

  1. Induk yang sedang membawa telur memiliki ciri-ciri seperti sering berdiam diri dan ekornya yang erat dan rapat melindungi telur-telurnya. Induk dalam kondisi ini perlu segera dipindahkan ke dalam wadah khusus untuk pengeraman.
  2. Proses pemindahan harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar telur tidak terjatuh akibat gerakan keras induk.
  3. Pemeriksaan untuk mengidentifikasi induk yang sedang menggendong telur dapat dilakukan dua minggu setelah proses perkawinan terjadi.

Pemeliharaan Telur Lobster

  1. Proses Pengeraman Telur Lobster Memerlukan 30-35 Hari.
  2. Pada minggu pertama, telur memiliki bentuk bulat dan masih berwarna kuning.
  3. Selanjutnya, telur akan mengubah warna menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian-bagian tubuh seperti mata dan kaki.
  4. Setelah satu bulan, semua bagian tubuh sudah terbentuk sempurna atau menetas.
  5. Dalam waktu 3-4 hari, semua benih akan lepas dari tubuh induknya.
  6. Setelah menetas, induk dipindahkan ke kolam perawatan khusus. Perawatan ini dilakukan selama minimal 2 minggu untuk memberi waktu pada induk untuk melakukan molting sebelum dikawinkan kembali.
  7. Untuk menjaga kualitas benih yang dihasilkan, induk betina hanya bisa dikawinkan sebanyak 6 kali selama hidupnya.

Pemeliharaan Larva Lobster

  1. Benih yang baru menetas dijaga di dalam kolam penetasan selama 10 hari.
  2. Pemberian makanan melibatkan cacing, sayuran (seperti tauge dan wortel), dan pelet khusus untuk lobster yang bisa dilakukan secara bergantian.
  3. Biasanya, 1 liter cacing sutera atau beku bisa habis dalam waktu 1 minggu untuk 1000 benih lobster.
  4. Setelah itu, benih dipindahkan ke kolam pembesaran untuk dipelihara selama 2 bulan.
  5. Pada usia 8-15 hari, benih mulai memiliki bentuk yang mirip dengan lobster dewasa, termasuk cangkang kepala dan cangkang tubuh.
  6. Pemantauan kualitas air dan pasokan oksigen dalam kolam harus diperhatikan dengan cermat selama pemeliharaan benih.
  7. Paparan langsung sinar matahari harus dihindari, karena benih sangat rentan terhadap perubahan suhu.
  8. Untuk menjaga kebersihan kolam, disarankan untuk menguras dan membersihkannya secara menyeluruh setiap 2 minggu guna mencegah potensi perkembangan penyakit. Selama proses pengurasan dan pembersihan, benih perlu dipindahkan ke wadah lain.

Pencegahan Penyakit Benih

Penyakit yang umum menyerang benih lobster adalah parasit yang menempel di tubuh dan kepala lobster. Parasit ini berwarna putih susu dan dapat berkembang biak di dalam tubuh serta kepala lobster.
Tanda-tanda lobster yang terinfeksi parasit meliputi penurunan nafsu makan dan kekurangan aktivitas, yang pada akhirnya dapat berujung pada kematian.

Untuk mengatasi penyakit ini, langkah pertama adalah merendam benih lobster dalam air garam dengan konsentrasi garam sebanyak 30 ppt. Benih lobster perlu direndam dalam air tersebut selama 10-14 hari, dengan penggantian air garam baru setiap 3-4 hari sekali.

Tahap Terakhir dalam Siklus Produksi Budidaya Lobster Air Tawar adalah Pasca Panen.

1. Pengelompokan (Sorting)

Ini adalah proses pengelompokan lobster air tawar berdasarkan kriteria tertentu, seperti kondisi organ tubuh, kebersihan, kesehatan, jenis kelamin, dan terakhir, ukuran (panjang dan berat). Peralatan yang umum digunakan dalam tahap ini meliputi alat grading bar, penggaris, dan timbangan.

2. Perendaman Garam (Salt Dipping)

Ini adalah langkah untuk membersihkan lobster air tawar dari bakteri eksternal yang menempel di permukaan tubuhnya. Dalam proses ini, lobster direndam dalam air garam tanpa yodium dengan dosis dan durasi yang ditentukan. Alat yang umum digunakan mencakup ember, jaring ikan, sendok teh, stopwatch, dan timbangan.

3. Purging

Ini adalah langkah membersihkan lobster air tawar dari kotoran eksternal (seperti lumpur) dan internal. Sambil dilakukan purging, lobster juga dijaga puasa selama 1-2 hari. Ini perlu dilakukan terutama jika pemeliharaan dilakukan dalam kolam tanah.

Umumnya, lobster air tawar yang diperdagangkan di Indonesia masih hidup saat diterima oleh pembeli. Kehadiran lobster yang hidup merupakan stkalianr dalam perdagangan.

Namun, ketidaktahuan ketiga tahap di atas dapat berakibat fatal dengan tingginya angka kematian, terutama saat pengiriman dari penjual ke pembeli. Ini dapat mengakibatkan pembeli menolak membayar lobster yang sudah mati, menyebabkan kerugian bagi penjual baik secara finansial maupun reputasi.

Kesimpulannya, menjalankan ketiga tahap tersebut sangat penting untuk menjaga kualitas dan kelangsungan hidup lobster, serta menghindari risiko kerugian dan ketidakpuasan pembeli.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai kesimpulan, cara pembenihan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya lobster air tawar. Melalui langkah-langkah yang sistematis dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan biologis lobster, peluang untuk memperoleh hasil panen yang optimal akan semakin besar.

Selalu ingat bahwa setiap detail dalam proses pembenihan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu, berinvestasi dalam pengetahuan dan praktik terbaik adalah langkah bijak bagi para praktisi dan calon pengusaha di bidang ini. Semoga keberhasilan senantiasa menyertai upaya budidaya kalian.

Demikianlah artikel duniaikan.id yang membahas tentang Cara Pembenihan Untuk Budidaya Lobster Air Tawar Bagi Pemula. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *