Duniaikan.id – Jenis Media Filtrasi Biologis yang Populer Untuk Aquarium. Salah satu jenis media filtrasi yang memiliki peranan penting adalah filtrasi biologis. Terdapat berbagai macam media filtrasi biologis yang cukup populer di kalangan masyarakat, hobiis, dan kolektor, namun hanya terdapat 10 jenis yang paling terkenal.
Tujuan dari proses filtrasi biologis adalah untuk menguraikan amonia menjadi nitrit, kemudian nitrit menjadi nitrat dengan bantuan bakteri. Cara kerjanya adalah dengan mengalirkan air melalui media biologis yang mengandung bakteri pengurai. Bakteri ini akan membantu mengubah bahan beracun dalam air menjadi bahan yang kurang atau bahkan tidak beracun.
Berikut Jenis-Jenis Media Filter Bilogis Terbaik Untuk Aquarium Kalian
1. Biohome
Biohome merupakan sebuah media filter buatan yang mengklaim dirinya sebagai media filter terbaik. Media filter Biohome memiliki bentuk yang panjang-panjang yang menyerupai ***.
Salah satu keunggulan dari media filter Biohome adalah spesifikasi luas permukaan sebesar 7300m2 / Kg, sehingga media ini sangat optimal. Dengan menggunakan 1kg media filter Biohome, air dapat diolah hingga mencakup 3000 liter.
Media filter Biohome tersedia dalam berbagai varian yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, baik untuk air tawar maupun air laut. Terdapat tiga tipe Biohome yang dijual, yaitu Biohome Ultimate, Biohome Plus, dan Biohome Marine.
2. Cermedia Marinepure
Cermedia MarinePure merupakan sebuah filter biologis buatan yang memiliki performa sangat tinggi. Di akun YouTube yang bernama Southernoakaquatics, telah dibuktikan betapa luar biasanya kemampuan media filter ini dalam menyerap air dengan sempurna.
Meskipun filter ini dikenal dengan nama MarinePure yang biasanya digunakan dalam akuarium air laut, media ini juga cocok digunakan dalam akuarium air tawar. Media ini dapat berfungsi sebagai media biologis dalam kolam ikan koi, kolam ikan predator, serta akuarium besar maupun kecil.
Cermedia MarinePure memiliki berbagai bentuk yang tersedia, seperti bentuk bulat, kotak kecil mirip tahu, dan juga bentuk kotak besar dan sedang seperti batako.
3. Momotaro Bacteria House
Momotaro Bacteria House merupakan media filter yang berasal dari Jepang, tepatnya dari Momotaro Koi Farm. Momotaro Koi Farm adalah salah satu tempat budidaya ikan koi yang sangat terkenal yang terletak di Okayama, Jepang.
Karena dibuat oleh Momotaro Koi Farm, media filter ini dirancang khusus untuk digunakan dalam kolam ikan koi. Hal ini dapat dilihat dari ukuran dan bentuk Momotaro Bacteria House yang cenderung besar dan panjang, sehingga kurang cocok untuk digunakan dalam susunan filter akuarium yang kecil.
4. Crystal Bio
Crystal Bio merupakan media filter biologis buatan yang memiliki bentuk menyerupai batu-batuan alami. Meskipun terlihat seperti batu, Crystal Bio sangat ringan ketika diangkat, bahkan media filter Crystal Bio yang baru atau belum matang biasanya akan mengapung di dalam air.
Saya merekomendasikan Crystal Bio sebagai media filter biologis karena lebih mudah ditemukan di pasaran Indonesia dan harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan media filter lainnya, meskipun tetap memiliki harga yang relatif tinggi.
Dengan bentuknya yang menyerupai batu-batuan kecil, Crystal Bio cocok digunakan sebagai media filter untuk akuarium maupun kolam ikan.
5. Kaldness K1
Kaldness K1 adalah sebuah media filter yang terbuat dari plastik dengan bentuk bulat-bulat kecil dan memiliki ruang kosong di dalamnya.
Tidak seperti media filter biologis lainnya yang hanya direndam dan dilewati oleh air, Kaldness K1 membutuhkan gerakan atau putaran. Oleh karena itu, Kaldness K1 sering disebut sebagai moving bed filter karena membutuhkan pergerakan terus-menerus.
Untuk membuat Kaldness K1 berputar-putar, diperlukan penggunaan air pump atau aerator yang dayanya disesuaikan dengan jumlah Kaldness K1 yang digunakan. Semakin banyak jumlah K1, semakin besar daya yang dibutuhkan untuk membuatnya berputar-putar.
6. Bioball
Bioball adalah sebuah media filter biologis yang terbuat dari plastik dengan bentuk bulat, meskipun ada juga yang memiliki bentuk lain. Bioball ini sangat populer dan banyak digunakan karena mudah ditemukan dan memiliki harga yang terjangkau.
Bioball sangat cocok bagi mereka yang memiliki keterbatasan anggaran dan ingin menggunakan media filter biologis tanpa kesulitan.
7. Ceramic Ring
Ceramic ring merupakan media biologi yang sangat efektif sebagai tempat tinggal bagi bakteri baik untuk mengontrol amonia dalam air. Ceramic ring tidak kalah dengan bioball dalam hal harga, sehingga keduanya cocok bagi pelajar yang memiliki keterbatasan budget.
Perbedaan antara bioball dan ceramic ring terletak pada beratnya. Ceramic ring memiliki berat dua kali lipat lebih berat daripada bioball.
8. Kaldnes K3
Sama seperti Kaldnes K1, Kaldnes K3 juga termasuk dalam jenis filter MBBR (Moving Bed Biological Reactor) yang direkomendasikan. Filter ini dirancang agar selalu bergerak dan bergesekan satu sama lain. Dengan demikian, media filter dapat membersihkan dirinya sendiri dan meregenerasi bakteri pengurai yang telah mati.
Perbedaan antara Kaldnes K3 dan K1 terletak pada bentuk dan ukurannya. Kaldnes K3 memiliki ukuran yang lebih besar, sekitar 2,5 cm. Meskipun lebih besar, Kaldnes K3 masih kalah efektif dibandingkan dengan K1. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan yang lebih kecil pada Kaldnes K3, yakni hanya sekitar 584 m².
9. Pumice atau Batu Apung
Batu apung atau pumice adalah jenis batuan vulkanik yang memiliki struktur berpori dan dapat mengapung di atas air. Karena sifatnya yang menyerupai busa dengan sel-sel tertutup, batu ini bisa digunakan sebagai media biologis yang memiliki banyak pori-pori. Dalam penelitian yang dilakukan oleh aquariumscience.org, diketahui bahwa batu apung memiliki luas permukaan sekitar 459 m²/m³.
Seperti halnya lavarock, batu apung juga memiliki harga yang terjangkau. Oleh karena itu, batu ini dapat dijadikan sebagai alternatif media biologi yang ekonomis. Batu apung akan tenggelam secara alami ketika telah matang atau saat sudah ditinggali oleh bakteri nitro.
10. Neo Media
Neo Media adalah sebuah filter biologi yang dikembangkan oleh Aquario, perusahaan yang berbasis di Korea. Neo Media mengklaim memiliki pori-pori halus yang dapat dilalui oleh air, sehingga memberikan nutrisi dan oksigen yang cukup bagi bakteri nitro. Selain itu, Neo Media juga memiliki luas permukaan yang baik, yaitu sekitar 3.200 m2 per liter.
Dalam penjualan produknya, Neo Media menyediakan tiga jenis produk, yaitu Pure, Soft, dan Hard. Setiap produk memiliki perbedaan dalam tingkat keasaman. Neo Media Pure memiliki sifat netral, Neo Media Soft memiliki sifat sedikit asam, sementara Neo Media Hard memiliki sifat alkali.
Prinsip Kerja Filter Biologis
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, filter biologis berperan dalam menyaring kotoran amonium (NH4) yang berasal dari kotoran ikan dan sisa pakan menjadi nitrat (NO3) yang aman bagi ikan. Proses ini dikenal sebagai proses nitrifikasi.
Proses nitrifikasi terdiri dari dua tahap, yaitu oksidasi NH4 atau NH3 menjadi senyawa nitrit (NO2) oleh bakteri Nitrosomonas, dan oksidasi nitrit (NO2) menjadi nitrat (NO3) oleh bakteri Nitrobacter. Dapat disimpulkan bahwa peran bakteri sangat penting dalam proses nitrifikasi ini, dan karena pentingnya peran bakteri, pemilihan media filter harus dilakukan dengan tepat.
Hal Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media Filter Biologis
Untuk memastikan filter berfungsi dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media filter, antara lain:
- Luas Permukaan (SSA): Pilih media filter yang memiliki luas permukaan yang cukup besar untuk menempelkan bakteri dengan baik. Semakin tinggi atau luas luas permukaan (SSA), semakin baik kinerja media filter.
- Void Space: Pastikan media filter memiliki ruang kosong yang cukup untuk menghindari penyumbatan. Void space yang baik memungkinkan aliran air lancar tanpa terhambat.
- Penampang Melintang: Pilih media filter dengan penampang melintang yang luas. Hal ini memastikan aliran air merata dan tidak terjadi penumpukan yang dapat mengganggu kinerja filter.
- Ketersediaan dan Biaya: Pilih media filter yang mudah didapatkan dan memiliki harga yang terjangkau. Memilih media filter yang ekonomis akan mempermudah pemeliharaan filter dalam jangka panjang.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, pemilihan media filter yang tepat akan memastikan kinerja filter yang efektif dan optimal.
Baca Juga :
- Mengenal Ikan Payara Armatus, Si Vampir Asal Sungai Amazon
- Mengenal Ikan Severum (Banded Chidhlid), Ciri dan Jenis-Jenisnya
- Daftar Harga Aerator Berbagai Merk dan Fungsinya Lengkap
- Makanan Ikan Louhan Agar Cepat Besar dan Jenong
Penutup
Sebagai penutup, jelas bahwa variasi dalam jenis media filtrasi biologis sangat beragam, mencakup dari batu bara, kerikil, pasir hingga bio bola dan bio ring.
Pilihan jenis media ini tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis lingkungan yang ingin diolah. Sehingga pemilihan jenis media filtrasi biologis yang tepat akan sangat menentukan efektivitas proses filtrasi itu sendiri.
Kita perlu mengingat, perlunya pengetahuan mendalam tentang karakteristik dan kegunaan setiap media adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat filtrasi biologis dalam berbagai aplikasi.
Untuk itu, jangan ragu untuk terus mengeksplorasi dan mempelajari berbagai teknologi serta metode yang tersedia. Dengan begitu, kita dapat terus berkontribusi dalam memperbaiki kualitas lingkungan sekitar melalui penggunaan teknologi filtrasi biologis yang efisien dan ramah lingkungan.
Akhir kata, mari kita investasikan waktu dan tenaga kita untuk pemahaman yang lebih baik tentang media filtrasi biologis.
Hal ini bukan hanya penting untuk peningkatan kualitas hidup kita hari ini, tetapi juga untuk masa depan lingkungan yang lebih baik dan lebih bersih. Karena pada akhirnya, keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab kita semua.
Demikianlah artikel duniaikan.id yang membahas tentang Jenis Media Filtrasi Biologis yang Populer Untuk Aquarium. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.