Kura-Kura Asli Indonesia

Kura-Kura Asli Indonesia Yang Mungkin Belum Kalian Ketahui

Posted on

Duniaikan.id – Kura-Kura Asli Indonesia Yang Mungkin Belum Kalian Ketahui. Di Indonesia, kita patut berbangga dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh tanah air kita. Salah satu kekayaan tersebut adalah hewan kura-kura. Kura-kura sangat nyaman hidup di Indonesia, dan ini disebabkan oleh dukungan alam yang melimpah. Indonesia memiliki sungai, danau, rawa-rawa, hutan, dan bakau yang menjadi lingkungan ideal bagi kura-kura.

Dalam kondisi seperti ini, Indonesia dapat dianggap sebagai surga bagi kura-kura. Mereka menemukan semua kebutuhan mereka terpenuhi, termasuk makanan, kelembaban, kesejukan, dan faktor-faktor lain yang mereka sukai.

Meskipun jumlah kura-kura di Indonesia sangat banyak, kita akan merangkumnya menjadi 7 jenis kura-kura. Apa saja jenis-jenis tersebut? Anda penasaran? Mari kita simak artikel berikut ini!

Daftar Jenis Kura-Kura Asli Indonesia

1. Kura-kura Ambon

Di urutan pertama, kita memiliki kura-kura Ambon yang sangat terkenal. Siapa yang tidak mengenal kura-kura Ambon? Hewan ini sangat populer di pasaran dan hampir semua kalangan masyarakat mampu membelinya karena harganya terjangkau.

Selain dikenal sebagai kura-kura Ambon, kura-kura ini juga memiliki nama lain, yaitu kura-kura sawah dan kura-kura batok. Secara ilmiah, mereka dikenal dengan nama Cuora amboinensis.

Kura-kura Ambon memiliki cangkang yang bisa tumbuh hingga panjang 25 cm. Mereka tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, hingga Pulau Sumatera. Perlu diketahui bahwa kura-kura Ambon termasuk dalam kategori semi-akuatik, artinya mereka kadang-kadang berada di dalam air tetapi juga bisa berjemur di permukaan.

2. Kura-kura Forsteni

Kemudian, pada urutan kedua, kita memiliki kura-kura Forsteni. Tidak semua hobiis memiliki kura-kura ini karena harganya yang cukup menarik. Harganya memang cukup membuat tergiur, yang berarti kita perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Kura-kura ini memiliki nama ilmiah Indotestudo forstenii dan habitatnya terletak di Pulau Sulawesi. Apakah mereka hanya ditemukan di Pulau Sulawesi? Ya, sebenarnya habitat asli kura-kura ini hanya terbatas di Pulau Sulawesi.

Kura-kura Forsteni dapat tumbuh hingga panjang 18 hingga 25 cm. Sungguh ukurannya yang besar, bukan? Tidak hanya memiliki cangkang yang besar, kura-kura ini juga memiliki kekebalan tubuh yang kuat dan cenderung menyukai lingkungan yang lembab.

3. Kura-kura Hutan Sulawesi (Yuwonoi)

Selanjutnya, pada urutan ketiga, kita memiliki kura-kura Hutan Sulawesi yang juga dikenal sebagai kura-kura Yuwonoi. Hewan yang memiliki cangkang ini memiliki nama ilmiah Leucocephalon yuwonoi.

Apakah ada yang unik dari kura-kura Yuwonoi? Ya, bagian atas cangkangnya melengkung ke bawah dengan sangat mencolok, menyerupai paruh burung. Bentuk mulutnya yang meruncing mirip dengan paruh burung Betet membuatnya memiliki daya tarik yang khas. Lucu, bukan? Apakah Anda tertarik?

Jika kita membicarakan penyebaran wilayah, kura-kura Yuwonoi memiliki habitat yang cukup eksklusif. Di mana mereka berada? Kura-kura ini merupakan hewan endemik Pulau Sulawesi, Indonesia, dan tidak ditemukan di tempat lain. Dengan kata lain, kura-kura Yuwonoi hanya dapat ditemukan di Pulau Sulawesi di seluruh dunia. Sungguh keren, bukan? Sebagai bangsa Indonesia, kita patut berbangga karena memiliki hewan lucu ini.

4. Kura-kura Moncong Babi (Monbi)

Selanjutnya, pada urutan keempat, kita memiliki kura-kura Moncong Babi. Beberapa orang menyebutnya sebagai labi-labi Moncong Babi, dan sebenarnya tidak masalah. Yang penting adalah mereka merujuk pada Carettochelys insculpta. Memang, jika dilihat dari strukturnya, kura-kura ini memiliki sedikit kemiripan dengan labi-labi.

Jenis kura-kura ini sangat diminati, meskipun harganya cukup membuat kita berpikir dua kali sebelum membelinya. Meskipun harganya bisa dikatakan mahal, banyak orang yang tetap bersikeras ingin membeli kura-kura Moncong Babi karena keunikan dan kelucuannya.

Ciri khas kura-kura Moncong Babi termasuk kaki yang menyerupai dayung seekor penyu. Selain itu, hidungnya sangat mirip dengan hidung babi.

Asal-usul kura-kura Moncong Babi berasal dari mana? Reptil yang akrab disebut ‘Monbi’ ini memiliki sebaran yang cukup luas. Berdasarkan data dari beberapa sumber, kura-kura ini dapat ditemukan mulai dari sungai di daerah selatan Papua hingga beberapa lokasi di Queensland Utara (termasuk Australia).

5. Kura-kura Matahari

Pada urutan kelima, kita memiliki kura-kura Matahari. Nah, ini mungkin jenis kura-kura yang cukup umum dan sering kita temui di beberapa toko terdekat.

Kura-kura Matahari juga sering disebut sebagai kura-kura duri karena memiliki duri-duri tajam di sepanjang tepi cangkangnya. Secara ilmiah, kura-kura ini dikenal sebagai Heosemys spinosa.

Kura-kura Matahari tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatera, serta pulau-pulau di sekitarnya seperti Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kepulauan Natuna, dan beberapa pulau di Nias.

Ukuran kura-kura Matahari bisa mencapai ukuran yang lumayan besar, sekitar 18-22 cm dengan berat sekitar 1-2 kg.

Habitat kura-kura Matahari terdapat di sungai-sungai kecil yang dangkal di hutan hujan tropis, terutama di dataran rendah dengan ketinggian hingga 900 meter di atas permukaan laut. Sebagai tambahan informasi, kura-kura ini termasuk dalam kategori semi-akuatik.

6. Kura-kura Tuntong Laut

Selanjutnya, pada urutan keenam, kita memiliki kura-kura Tuntong Laut. Mungkin ada beberapa dari kita yang masih asing atau bahkan tidak tahu sama sekali tentang kura-kura ini.

Kura-kura ini memiliki nama ilmiah Batagur borneoensis dan umumnya hidup di perairan payau. Mereka sering ditemukan di hutan bakau dan habitat mereka terletak di hutan bakau, anak sungai, serta beberapa lokasi lain yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Kura-kura Tuntong Laut merupakan kura-kura yang sangat besar, dengan panjang cangkang mencapai 60 cm. Ciri khasnya terletak pada kepala yang memiliki warna putih dan garis merah.

Menariknya, kura-kura Tuntong Laut juga memiliki banyak nama lain seperti Beluku (sebutan orang Sumatera), Tuntong Semangka, Tuntung, Tum-Tum (sebutan orang Kalimantan Timur), dan kura-kura Jidat Merah (sebutan orang Kalimantan Barat).

7. Kura-kura Leher Ular Pulau Rote

Terakhir, pada urutan ketujuh, kita memiliki kura-kura Leher Ular. Kura-kura ini memiliki nama ilmiah Chelidona mccordi. Meskipun cukup terkenal, tidak banyak orang yang ingin memeliharanya karena kura-kura ini dianggap cukup berbahaya.

Jika ditanya asal-usulnya, kura-kura Leher Ular berasal dari Pulau Rote, sesuai dengan namanya. Hewan ini merupakan spesies endemik Pulau Rote.

Berbeda dengan kura-kura lainnya, kura-kura ini memiliki leher yang sangat panjang menyerupai ular. Selain itu, kura-kura ini tidak mampu menarik kepala mereka ke dalam cangkang karena leher mereka yang panjang.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup artikel duniaikan.id, daftar kura-kura asli Indonesia merupakan sebuah daftar yang penuh dengan keunikan dan keanekaragaman. Kura-kura adalah hewan yang menjadi simbol kebijaksanaan dan umur panjang, keberadaannya di alam merupakan cerminan sehatnya ekosistem. Oleh karena itu, kita harus berusaha keras menjaga kelestarian hewan-hewan ini.

Melalui pengetahuan tentang berbagai jenis kura-kura asli Indonesia, kita dapat lebih memahami kehidupan hewan ini dan pentingnya pelestarian mereka. Penghancuran habitat, perburuan liar, dan perubahan iklim adalah ancaman utama bagi kelangsungan hidup kura-kura. Oleh karena itu, kita semua perlu mengambil bagian dalam pelestarian hewan ini dan habitatnya.

Dengan demikian, setiap individu mempunyai peran penting dalam melindungi kura-kura dan keanekaragaman hayati Indonesia secara umum. Dengan pengetahuan, kesadaran, dan tindakan yang tepat, kita semua dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan kura-kura asli Indonesia yang berharga ini.

Mari kita berbagi informasi ini dengan orang lain dan jadikan upaya pelestarian kura-kura sebagai bagian dari tindakan kita untuk mencintai dan menjaga lingkungan. Karena dalam setiap kura-kura yang kita selamatkan, ada cerita evolusi, perjuangan hidup, dan pesan tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati bagi keberlanjutan kehidupan di bumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *