Menanam Dan Merawat Dwarf Baby Tears

Menanam Dan Merawat Dwarf Baby Tears Yang Paling Tepat

Posted on

Duniaikan.id – Menanam Dan Merawat Dwarf Baby Tears Yang Paling Tepat. Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata ‘Havana’? Sebelumnya, kami ingin mengucapkan terima kasih karena telah mengunjungi blog kami. Semoga kalian, pembaca setia, selalu dalam anugerah kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan, serta dipermudahkan dalam segala urusan. Aamiin…

Sekarang, mari kita kembali pada kata ‘Havana’. Banyak yang mungkin berpikir ini merujuk pada lagu, bukan? Tapi ‘Havana’ yang akan kita bahas kali ini adalah sesuatu yang berbeda. Ini berkaitan dengan asal-usul sebuah tanaman, yaitu Dwarf Baby Tears (DBT). Tanaman ini berasal dari Amerika Utara, tepatnya dari negara Kuba. Bagaimana hubungan ini dengan Havana? Well, tanaman ini banyak ditemukan di dataran tinggi dan sungai di Havana. Selain di Kuba, tanaman ini juga bisa ditemukan di Jamaika dan Puerto Rico.

Dengan nama ilmiah Hemianthus Callitrichoides, Dwarf Baby Tears adalah salah satu tanaman paling kecil yang populer digunakan untuk menciptakan latar depan yang hijau dan mempesona dalam aquascape. Namun, tanaman ini bukanlah pilihan yang direkomendasikan untuk pemula yang baru mulai belajar tentang aquascape. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam merawat tanaman ini.

Deskripsi Dwarf Baby Tears

Dwarf Baby Tears mampu mencapai pertumbuhan vertikal hingga 3 cm atau sekitar 1,2 inci, dan menyebar secara horizontal hingga 10 cm atau sekitar 4 inci. Ini merupakan salah satu tanaman yang berukuran kecil dan bahkan sering diklaim sebagai tanaman terkecil di dunia.

Tanaman ini memiliki daun berukuran sekitar satu milimeter, berbentuk bulat dan bertekstur lembut. Batang tanaman ini merambat, membentuk semacam karpet dan memiliki akar kecil yang menempel pada substrat. Akar ini berfungsi untuk menyerap nutrisi dan juga sebagai penahan agar tanaman tetap terpasang.

Ciri khas dari Dwarf Baby Tears adalah produksi gelembung oksigen yang tetap berada di permukaan tanaman, memberikan sentuhan kehidupan pada karpet tanaman ini. Jika ditanam, tanaman ini menghasilkan bunga berwarna putih yang sangat kecil sehingga seringkali diabaikan.

Pencahayaan Dwarf baby Tears.

Tanaman Dwarf Baby Tears adalah tumbuhan yang mencintai cahaya dan tidak bisa tumbuh dalam kegelapan. Mereka memerlukan pencahayaan sedang hingga tinggi untuk dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Harap diingat bahwa tanaman ini akan tumbuh lebih padat dalam pencahayaan yang intens. Durasi pencahayaan yang diperlukan harus sekitar 10-12 jam per hari.

Pencahayaan optimal untuk merawat DBT disesuaikan dengan ukuran dan kedalaman tangki atau akuarium. Sebagai patokan, setidaknya 0,5 watt cahaya per liter dengan spektrum penuh (5000-7000K) direkomendasikan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Untuk lebih memahami pencahayaan yang tepat, pastikan ketika lampu dinyalakan, cahayanya mampu menembus air sampai ke dasar.

CO2 dan Pupuk.

Agar bisa tumbuh subur dan berkembang dengan baik, nutrisi yang baik tentu saja sangat penting. Salah satu sumber nutrisi untuk tanaman berasal dari pupuk. Tambahan CO2 juga diperlukan untuk beberapa jenis tanaman, termasuk Dwarf Baby Tears. Tanaman ini membutuhkan tambahan CO2, tidak cukup hanya mengkalianlkan CO2 alami yang dihasilkan dari pernafasan ikan.

Dwarf Baby Tears memerlukan kadar CO2 yang stabil, antara 10 – 30 mg/l, untuk dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik. Tanpa tambahan CO2 yang tepat, akan sangat sulit bagi DBT untuk tumbuh subur, bahkan jika sudah diberi pupuk tambahan. Kadar CO2 yang dihasilkan dari ikan tidak cukup, untuk merawat DBT dibutuhkan injeksi tambahan untuk meningkatkan kadar CO2 dalam air.

Salah satu tkalian bahwa Dwarf Baby Tears kekurangan CO2 bisa dilihat dari ukuran daunnya. Jika daunnya semakin mengecil atau batang DBT tidak merambat namun tumbuh ke atas, maka besar kemungkinan tanaman ini kekurangan CO2.

Pupuk tambahan untuk memperkuat akar dan merangsang pertumbuhan sangat dibutuhkan selama masa tanam, agar tanaman cepat menjadi karpet di akuarium. Setelah tanaman tumbuh optimal sesuai keinginan, penggunaan pupuk bisa dikurangi.

Kondisi Air.

Dwarf Baby Tears sangat sensitif terhadap peningkatan suhu. Berdasarkan artikel yang dipublikasikan di aquariumbreeder.com, banyak kasus menunjukkan bahwa DBT mati ketika suhu air melebihi 25°C. Suhu ideal untuk merawat DBT adalah antara 20 – 24°C. Pastikan untuk memeriksa suhu air di akuarium secara rutin dengan termometer untuk menjaga kesehatan tanaman.

Tingkat pH yang optimal untuk Dwarf Baby Tears berada dalam rentang 6,0 – 7,5. Sementara itu, tingkat kekerasan air yang ideal adalah antara 1 – 10 dGH. DBT tidak cocok dengan air yang terlalu keras. Untuk menjaga kualitas air, lakukan penggantian sebagian air dengan air baru setiap minggu.

Menanam Dwarf Baby Tears.

Meski tanaman ini biasanya digunakan sebagai karpet yang menutupi bagian depan akuarium, tanaman ini juga bisa tumbuh dengan cara mengambang. Sebelum memulai penanaman, pastikan desain aquascape yang diinginkan sudah final. Setelah desain aquascape selesai, tanam DBT dengan mengambil sebagian kecil tanaman untuk disebar di area yang diinginkan.

Saat menanam, berikan jarak sekitar 2-3 cm antar DBT, karena tanaman ini akan tumbuh melebar. Pastikan setiap bagian DBT memiliki akar berwarna putih saat menanam, jika tidak, DBT bisa mati. Harap berhati-hati agar akar tidak sobek atau rusak saat proses penanaman.

Saat menanam, pastikan akarnya ditanam cukup dalam di dalam substrat agar tidak mudah terhanyut atau mengambang saat akuarium diisi air. DBT akan tumbuh dengan baik di substrat berbutir halus yang kaya akan nutrisi.

Ada cara lain untuk menanam DBT, yaitu dengan sistem tanam kering. Ini berarti hanya bagian substrat yang dibasahi, bukan mengisi air secara penuh saat proses penanaman awal. Kemudian, bagian atas ditutup dengan plastik agar akuarium tetap lembab. Buatlah lubang kecil untuk pertukaran CO2 alami dengan udara sekitar. Setelah beberapa minggu (5-8 minggu), baru isi akuarium dengan air. Keuntungan dari proses ini antara lain memudahkan penanaman karena tanaman tidak akan mengambang, mereka akan mendapatkan CO2 alami, dan pencahayaan rendah juga aman bagi DBT.

Merawat Dwarf Baby Tears.

Dwarf Baby Tears sejatinya adalah tanaman yang memerlukan penanganan khusus dan tidak mudah dirawat. Perawatannya membutuhkan orang yang sudah terbiasa merawat tanaman aquascape tingkat tinggi. Bagi yang baru memulai belajar menanam di akuarium, perlu bersabar dan memberikan perhatian ekstra agar tanaman yang dirawat tidak mati.

Bagi mereka yang ingin menanam tanaman mirip DBT, monte carlo bisa menjadi alternatif. Selain mirip dengan DBT, monte carlo lebih mudah dirawat, bahkan oleh pemula. Jika tetap ingin merawat DBT, beberapa tips perawatan DBT berikut ini mungkin bisa membantu.

Pertama, gunakan pinset untuk membersihkan tanaman dari bahan organik yang membusuk, partikel makanan yang mengganggu dan bisa menyebabkan tumbuhnya alga, serta kotoran lainnya. Kebersihan area tempat DBT tumbuh akan memaksimalkan pertumbuhan mereka.

Kedua, karena tanaman ini cenderung lambat dalam pertumbuhan, terutama jika kekurangan nutrisi dari pupuk tambahan atau CO2, maka perhatikanlah pemberian pupuk serta CO2 tambahan dengan maksimal.

Ketiga, karena di alam liar, Dwarf Baby Tears hidup di sungai atau sungai berbatu dengan kondisi air yang bersih dan jernih, maka saat merawatnya di akuarium, perlu diperhatikan agar kualitas air tetap terjaga dan kebersihannya maksimal.

Keempat, perhatikan tanaman yang mulai layu atau terserang alga. Segeralah potong atau pisahkan tanaman yang sudah tidak subur lagi. Udang cerry bisa menjadi alternatif untuk menghambat pertumbuhan alga di akuarium.

Pangkas Dwarf Secara Berkala.

Tanaman ini membutuhkan waktu sekitar 4 – 5 minggu untuk berubah menjadi karpet. Saat tanaman ini telah tumbuh dengan baik, perlu dilakukan pemangkasan secara berkala untuk menjaga tampilannya rapi dan sehat. Jika dibiarkan tumbuh tinggi, bagian bawah tanaman akan menjadi korban.

Seperti dijelaskan sebelumnya, Dwarf Baby Tears adalah tanaman yang memerlukan pencahayaan yang stabil dan cukup tinggi. Jika tanaman terlalu tinggi, cahaya dari lampu LED tidak akan mencapai bagian bawah, sehingga bisa menyebabkan tanaman layu, busuk, dan akhirnya mati. Jika bagian bawah tanaman mati, bagian atasnya secara otomatis akan ikut mati atau pada akhirnya akan mengambang.

Selain karena layu di bagian akar, jika tanaman tumbuh hingga mencapai tinggi 4-5 cm dan akar tidak mampu menopang, maka akar akan tercabut dari substrat dan tanaman akan mengambang. Karena itu, pemangkasan tanaman secara berkala sangat penting. Pangkas DBT hingga tinggal sekitar 2cm di atas substrat agar tanaman ini tetap tumbuh subur dan tidak mati.

Saat melakukan pemangkasan, matikan power head (pompa air) dan semua komponen yang menyebabkan arus di akuarium agar tanaman yang telah dipangkas mudah diambil dan dibersihkan. Perhatikan dengan maksimal agar tidak ada sisa tanaman yang telah dipangkas masih tersisa di akuarium, karena bisa menjadi sumber racun di masa depan.

Baca Juga : 

Penutup

Membudidayakan Dwarf Baby Tears memang memerlukan ketekunan dan perhatian ekstra. Namun, apabila kita mampu menjaga keseimbangan lingkungan dan menyediakan semua kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan, keindahan dan keunikan tanaman ini akan menjadi pemkalianngan yang sangat mempesona di akuarium kalian.

Sebagaimana kita telah pelajari, penanaman dan perawatan Dwarf Baby Tears bukanlah hal yang mudah, tetapi setiap tantangan pasti memberikan kepuasan tersendiri. Karena itu, mari terus belajar dan berusaha, karena setiap usaha yang kita lakukan dalam merawat tanaman ini akan terbayar dengan hasil yang luar biasa.

Semoga informasi ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi kalian dalam menanam dan merawat Dwarf Baby Tears. Ingatlah selalu, bahwa keberhasilan dalam merawat tanaman air ini adalah perpaduan antara kesabaran, pengetahuan, dan cinta terhadap dunia akuatik. Selamat mencoba!

Demikianlah artikel duniaikan.id yang membahas tentang Menanam Dan Merawat Dwarf Baby Tears Yang Paling Tepat. Semoga aartikel kami dapat bermanfaat dan terimaksaih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *