Mengenal Ikan Kapiat

Mengenal Ikan Kapiat: Morfologi, Ciri dan Sifatnya

Posted on

Duniaikan.id – Mengenal Ikan Kapiat: Morfologi, Ciri dan Sifatnya. Ikan hias merupakaan peluang yang sangat menguntungkan. Dari sisi bisnis, banyak penjual ikan hias bermunculan di pinggir jalan dan para pelaku usaha yang bergerak dalam budidaya ikan hias juga turut tumbuh. Ikan kapiat dapat dijadikan hiasan maupun dipasangkan bersama ikan arwana, louhan, dan jenis ikan hias lainnya.

Ikan kapiat, sering disebut juga sebagai ikan kapia atau capia di pasaran, sangat diminati oleh para penghobi ikan hias. Ikan hias ini juga dapat dijadikan pasangan bagi ikan arwana atau louhan, sehingga dapat merangsang ikan arwana untuk tetap aktif bergerak.

Proses budidaya ikan kapiat relatif mudah. Oleh karena itu, ikan ini merupakan salah satu pilihan terbaik dalam memulai bisnis di bidang ikan hias.

Klasifikasi Ikan Kapiat

Klasifikasi ilmiah ikan kapiat:

  • Kerajaan : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Kelas : Actinopterygii
  • Ordo : Cypriniformes
  • Famili : Cyprinidae
  • Genus : Barbonymus
  • Spesies : B. schwanenfeldii

Morfologi

Ikan ini memiliki tubuh yang pipih dengan warna putih keperak-perakan atau kuning keemasan. Sirip punggungnya berwarna merah keperak-perakan, dengan bercak hitam pada ujungnya. Selain itu, sirip dada, sirip perut, dan sirip duburnya juga berwarna merah. Sirip ekornya berwarna orange atau merah dengan tepi garis hitam dan putih yang melintasi sirip ekornya. Ikan B. schwanenfeldii adalah jenis ikan air tawar yang dapat ditemukan di danau dan sungai dengan kisaran pH antara 6,5 dan 7,0. Mereka tersebar di daerah tropis dengan suhu sekitar 20,4 hingga 33,7°C.

Ukuran rata-rata ikan ini berkisar antara 10 cm hingga 25 cm dengan berat sekitar 200 g hingga 600 g. Namun, ikan ini bisa tumbuh hingga ukuran maksimal 30 cm dengan berat lebih dari 1,0 kg. Ikan ini memiliki tingkat reproduksi yang cepat, mampu berkembang biak dua kali dalam 15 bulan. Betina memiliki indung telur yang matang secara periodik, sementara jantan dari semua ukuran memiliki testis yang matang sepanjang tahun. Biasanya, betina menumpahkan telurnya di hulu sungai.

Sifat

Ikan Kapiat memiliki sifat yang damai dan dapat dikombinasikan dengan ikan hias lain dalam satu akuarium. Ikan ini bisa menjadi teman sebak yang baik untuk ikan mas koki, ikan koi, dan bahkan ikan arwana. kalian juga dapat menggabungkan ikan ini dengan berbagai jenis ikan lain seperti Cichlid, CatFish, Characins, dan Cyprinids.

Hal yang penting untuk diingat adalah kalian perlu memelihara beberapa ekor ikan Kapiat bersama-sama untuk menghindari perilaku agresif. Pastikan juga untuk tidak memasukkan ikan-ikan yang lebih kecil daripada ikan Kapiat, agar ikan tersebut tidak menjadi mangsa.

Makanan Ikan Kapiat

Di habitat aslinya, ikan ini umumnya mengonsumsi ganggang, cacing, tumbuhan air, serangga, diatom, cyanophyceae, krustasea, protozoa, rotifera, desmidiaceae, dan sejenisnya.

Namun, saat dipelihara dalam akuarium, kalian dapat memberikan pelet sebagai alternatif yang lebih praktis dan untuk menghindari potensi penularan bakteri atau parasit dari pakan hidup. kalian sebaiknya memberi makan secara teratur 2-3 kali sehari, disesuaikan dengan ukuran dan nafsu makan ikan tersebut.

Pastikan agar pemberian pakan tidak berlebihan agar ikan tidak mengalami obesitas dan tetap aktif. Kelebihan pakan juga dapat menyebabkan pencemaran air dan kekeruhan, yang tentunya tidak menguntungkan bagi kesehatan ikan.

Perilaku Sosial

Perilaku dasar dari ikan Kaviat tidak termasuk dalam kategori ikan yang agresif. Bahkan penulis sendiri pernah mencoba menggabungkan ikan Kaviat Slayer dengan ikan mas koki, dan mereka berdampingan dengan aman dalam satu akuarium. Beberapa penghobi akuarium bahkan memanfaatkan ikan Kaviat sebagai pemakan kutu pada ikan koi. Ada pula yang menganggapnya sebagai teman yang cocok bagi ikan arwana.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa ikan Kaviat sebaiknya dipelihara dalam kelompok yang terdiri dari lebih dari 5 ekor, agar perilakunya tetap damai. Selain itu, ukuran akuarium untuk memelihara mereka haruslah cukup besar, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Terdapat banyak pilihan ikan yang cocok untuk dipadukan dengan mereka. Penulis sendiri sering mengkombinasikannya dengan ikan Pinktail dan Balashark.

Para pencinta ikan hias memiliki fleksibilitas yang cukup besar dalam menggabungkan ikan Kaviat dengan ikan-ikan lain dari keluarga Cichlid, CatFish, Characins, dan Cyprinids lainnya. Namun, perlu dihindari ikan dengan ukuran tubuh kecil, karena ikan Kaviat berpotensi memangsa mereka. Selain itu, udang kecil dan siput juga sebaiknya dihindari dalam komposisi akuarium.

Kesulitan Merawat Ikan

Ikan Kaviat, yang juga dikenal sebagai Tinfoil Barb, adalah ikan yang memiliki kekuatan yang cukup dan dapat dengan mudah dirawat dalam akuarium atau kolam. Namun, karena ukurannya yang besar, dibutuhkan akuarium atau kolam yang luas untuk perawatannya. Meskipun ikan ini mudah dirawat, mereka tidak sepenuhnya dianggap sebagai pilihan terbaik untuk pemula di bidang akuarium.

Untuk merawat Kaviat dewasa, sangat disarankan untuk memiliki akuarium dengan ukuran panjang sekitar 200 cm dan lebar 60 cm, mengingat ukuran tubuh ikan yang besar. Akuarium juga sebaiknya dilengkapi dengan penutup atas, karena ikan Kaviat cenderung gugup dan berpotensi melompat keluar dari akuarium.

Ikan Kaviat termasuk dalam jenis ikan yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan jarang mudah mati. Ada beberapa jenis ikan hias lain yang juga memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan memerlukan perhatian minimal dalam perawatannya. Jenis-jenis ikan hias yang tahan lama dapat dijelajahi lebih lanjut dalam artikel ini.

Pengaturan Akuarium

Tinfoil Barbs memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan ukuran yang sangat besar dan akan berenang aktif di seluruh bagian akuarium. Mereka merasa nyaman hidup dalam kelompok dengan jumlah minimal 5 ekor ikan dan tentunya memerlukan akuarium yang besar mengingat ukuran mereka yang dapat mencapai ukuran yang cukup besar. Akuarium dengan panjang sekitar 125 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 60 cm sudah cukup untuk merawat mereka.

Penggunaan power head atau pompa air dengan aliran yang kuat menjadi penting untuk menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi dan aliran air yang bergerak. Ikan Kaviat dalam habitat alaminya lebih suka hidup di sungai dengan arus yang deras. Oleh karena itu, saat dipelihara dalam akuarium, penting untuk memiliki pompa air dengan aliran yang kuat dan memilih ukuran akuarium yang besar. Untuk substrat dasar akuarium, disarankan menggunakan pasir, kerikil, atau batu dengan permukaan yang halus. Jika ingin menambahkan tanaman air sebagai dekorasi, pastikan akar tanaman tersebut kuat, karena Kaviat dewasa memiliki potensi merusak dekorasi di dalam akuarium. Sebaiknya pilih tanaman air dengan daun yang keras, karena tanaman berdaun lunak dapat menjadi pilihan makanan bagi ikan Kaviat.

Penggunaan lampu LED dalam akuarium dapat meningkatkan keindahan tampilan, namun sebaiknya hindari penggunaan lampu yang terlalu terang untuk pencahayaan ikan Kaviat. Pastikan juga untuk melengkapi bagian atas akuarium dengan penutup, karena ada kemungkinan ikan Kaviat akan melompat keluar dari akuarium.

Perawatan Akuarium

Ketika menjaga ikan dari jenis apa pun, kualitas air yang stabil dan optimal akan memastikan kesehatan dan pertumbuhan ikan yang baik. Ikan Kaviat akan merasa nyaman di dalam akuarium dengan suhu sekitar 22-25,0 °C, walaupun suhu antara 20-28 °C masih dapat ditoleransi. Mengenai tingkat keasaman atau pH air, rentang yang dapat ditoleransi bagi mereka adalah antara 6,0-8,0. Disarankan untuk mempertahankan pH air dalam rentang 6,5-7,5, dengan tingkat kekerasan air berada di kisaran 2-10 dGH.

Karena akuarium merupakan sistem tertutup, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya, semua membutuhkan perawatan. Seiring berjalannya waktu, materi organik yang membusuk, nitrat, dan fosfat akan menumpuk, dan tingkat kekerasan air akan meningkat akibat penguapan. Untuk mengatasi perubahan kondisi ini, penggantian air secara rutin diperlukan.

Untuk menjaga kualitas air yang baik di dalam akuarium, disarankan untuk mengganti sekitar 20-30% volume air setiap minggu. Media filter yang digunakan untuk menangkap kotoran ikan juga perlu dibersihkan secara berkala. Juga, bersihkan alga yang menempel pada kaca dengan lembut menggunakan spons atau alat pembersih magnet kaca. Jika ingin menghindari pembersihan manual yang rumit, kalian bisa mempertimbangkan memberikan ikan pemakan alga. Jenis-jenis ikan tersebut dapat ditemukan dalam artikel ini.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, mengenal ikan Kapiat tidak hanya membuka wawasan kita tentang keanekaragaman spesies ikan di Indonesia, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya pelestarian dan pemahaman terhadap kehidupan bawah air.

Ikan Kapiat dengan keunikan dan kekhasannya menjadi cermin bahwa alam Indonesia kaya akan sumber daya yang luar biasa, yang layak untuk dihargai dan dilestarikan.

Semoga kita semua dapat meningkatkan kesadaran akan hal ini, sehingga keberagaman hayati di negeri kita tetap terjaga dengan baik untuk generasi mendatang.

Demikianlah artikel duniaikan.id yang membahas tentang Mengenal Ikan Kapiat: Morfologi, Ciri dan Sifatnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *