Mengenal Ikan Molly

Mengenal Ikan Molly: Ciri, Habitat dan Cara Memeliharanya

Posted on

Duniaikan.id – Mengenal Ikan Molly: Ciri, Habitat dan Cara Memeliharanya. Ikan Molly menjadi salah satu ikan hias yang populer di Indonesia. Menemukan ikan hias ini tidak sulit, karena bisa dengan mudah ditemukan di pasar atau toko ikan hias.

Ikan hias yang cantik ini dikenal karena sifatnya yang tenang dan damai. Ikan Molly bisa digabungkan dengan ikan hias kecil lainnya yang juga memiliki sifat yang serupa.

Selain itu, harga ikan hias Molly juga terjangkau, dan cara memeliharanya tidak membutuhkan keterampilan khusus yang rumit atau biaya yang besar.

Asal Usul dan Habitat Ikan Molly

Ikan hias yang indah ini berasal dari perairan Meksiko, Florida, dan Virginia.

Di habitat alaminya, Molly umumnya hidup dalam suhu antara 25° hingga 28° Celcius dengan pH sekitar 8. Namun, saat ini Molly telah terbiasa hidup dalam pH yang normal, yaitu sekitar 7. Ikan ini cenderung sulit menyesuaikan diri dengan perubahan suhu yang signifikan.

Ciri Ciri Ikan Molly

Ikan hias ini umumnya memiliki bentuk tubuh bulat dengan perut yang buncit. Mulutnya maju ke depan dengan lurus, dan di dekatnya terdapat bola mata yang cukup besar.

Molly juga memiliki ciri khas berupa bintik-bintik kecil yang tersebar di seluruh tubuhnya. Namun, ada satu jenis Molly yang bernama Molly Hitam atau Black Molly, yang memiliki warna hitam keseluruhan seperti batu arang.

Kesulitan Memelihara Ikan Molly

Sebetulnya, molly adalah ikan yang sangat mudah dipelihara dan memiliki kemampuan berkembangbiak yang baik.

Namun, molly juga merupakan ikan hias yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang drastis. Oleh karena itu, jika ingin memelihara ikan ini, penting untuk memperhatikan dengan cermat perubahan suhu yang terjadi.

Cara Memelihara Ikan Molly di Akuarium

Siapkan akuarium yang cukup besar untuk menampung ikan, ukuran akuarium disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dipelihara, tetapi sebaiknya tidak terlalu luas.

Isi akuarium dengan air yang sesuai. Beberapa jenis ikan hias molly hidup di perairan payau, sehingga beberapa orang merekomendasikan menambahkan garam ke dalam air akuarium. Namun, hindari melakukannya jika ada ikan hias lain yang tinggal bersama dalam akuarium tersebut, karena beberapa spesies ikan lain bisa sensitif terhadap air asin dan dapat mengalami kematian.

Setelah ikan ditempatkan di akuarium, penting untuk memberikan pencahayaan yang cukup dengan menggunakan lampu akuarium. Nyalakan lampu setidaknya 8-12 jam sehari agar menyerupai kondisi sinar matahari di habitat aslinya.

Untuk menjaga kesehatan ikan dan mencegah penyakit, lakukan penggantian air secara berkala. Ganti air akuarium jika air mulai keruh. Disarankan untuk mengganti sekitar seperempat total volume air dalam akuarium setiap 2 atau 3 minggu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kandungan zat berbahaya yang dapat mencemari air akuarium dan mengganggu kelangsungan hidup ikan.

Makanan Ikan Molly Supaya Cepat Besar

Molly merupakan ikan omnivora yang akan memakan berbagai jenis pakan yang ada di dalam akuarium. Mereka dapat menyantap makanan alami, makanan buatan, maupun makanan beku.

Beberapa jenis makanan yang baik untuk mempromosikan pertumbuhan ikan agar cepat besar adalah cacing sutra, cacing darah, dan artemia.

Selain itu, disarankan untuk memberikan makanan ikan komersial sebagai pakan tambahan, karena memberikan terlalu banyak makanan alami dapat menyebabkan infestasi oleh bakteri berbahaya yang mungkin ada dalam makanan alami.

Ikan Yang Bisa Digabung dengan Ikan Molly

Sifat damai dari ikan hias molly memungkinkannya untuk diikutsertakan dengan berbagai jenis ikan hias kecil lainnya. Namun, penting untuk memperhatikan bahwa ikan ini sebaiknya tidak dipelihara dalam akuarium yang kecil karena dapat menjadi agresif.

Lebih baik memelihara ikan hias molly dalam jumlah yang banyak, karena mereka cenderung berkumpul dalam kelompok. Selain itu, mereka dapat berbaur dengan baik dengan jenis ikan lain yang memiliki sifat tenang dan ukuran yang serupa.

Beberapa jenis ikan yang cocok untuk dikombinasikan dengan ikan molly antara lain ikan platy, guppy, dan beberapa ikan hias kecil lainnya.

Daftar Penyakit Ikan Molly dan Cara Mengobatinya

Terdapat lima penyakit yang sering dijumpai pada ikan hias molly, antara lain:

1. White Spot

Salah satu penyakit yang sering ditemui pada ikan hias molly adalah penyakit bintik putih atau white spot, yang disebabkan oleh parasit bernama Ichthyophthirius multifiliis.

Penyakit ini dapat terlihat dengan jelas pada ikan molly hitam karena warna tubuhnya yang gelap. Parasit ini menyerang sel-sel kulit ikan dan menyebabkan bercak-bintik putih pada sirip, kulit, dan insang ikan.

Parasit ini mudah menyerang ikan yang mengalami stres atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

Gejala penyakit ini antara lain:

  • Ikan sering terdapat di permukaan air.
  • Terlihat bintik-bintik putih pada sirip, kulit, atau insang.
  • Ikan mengeluarkan banyak lendir pada kulitnya.
  • Untuk mengobati penyakit ini, dapat dilakukan secara kimia atau alami.

Pengobatan secara kimia meliputi:

  • Merendam ikan dalam larutan NaCl 25% selama 10-15 menit.
  • Menyuntikkan ikan ke dalam larutan formalin dengan konsentrasi 25mg per liter, ditambahkan malachite green sebanyak 0,2 mg, dan biarkan selama 24 jam.

Pengobatan secara alami dapat dilakukan dengan menggunakan mahkota dewa. Caranya adalah:

  • Iris 50 bagian mahkota dewa, lalu rebus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas.
  • Tambahkan ramuan tersebut ke dalam akuarium setiap kali air diganti.

Perlu diingat bahwa pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk yang tepat untuk menjaga kesehatan ikan molly kalian. Jika kondisi ikan tidak membaik, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli ikan hias atau dokter hewan.

2. Gyrodactylus sp

Protozoa ini juga menyerang kulit ikan molly dengan cara menggerogoti, sehingga menyebabkan luka dan pendarahan. Jika penyakit ini tidak diobati, dapat menyebabkan penyakit yang fatal seperti infeksi jamur.

Gejala Penyakit:

  • Kulit ikan mengeluarkan banyak lendir.
  • Nafsu makan ikan menurun drastis.
  • Terjadi pendarahan pada kulit atau tubuh ikan.

Cara Mengobatinya:

Secara Kimia:

  • Rendam ikan dalam larutan formalin sebanyak 2,5 ml selama 10 menit, dan tambahkan NH4Cl sebanyak 25 gram per liter air selama sekitar 15 menit.

Secara Alami:

  • Berikan ramuan daun sirih.
  • Rebus 20 lembar daun sirih dengan 3 gelas air hingga air tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu masukkan ke dalam akuarium.
  • Ulangi pemberian ramuan daun sirih ini saat mengganti air akuarium.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk yang tepat. Jika kondisi ikan tidak membaik atau memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan ahli ikan hias atau dokter hewan untuk penanganan yang lebih lanjut.

3. Saprolegnia

Penyakit jamur pada ikan molly disebabkan oleh pertumbuhan jamur di dalam tubuh ikan. Jamur ini biasanya berkembang karena adanya luka pada kulit ikan. Jika tidak segera ditangani, jamur ini akan terus tumbuh.

Gejala Penyakit:

  • Ikan sering menggesek-gesekan tubuhnya pada benda di sekitarnya.
  • Terlihat serat halus berwarna putih pada tubuh ikan yang terluka.

Cara Mengobatinya:

Secara Kimia:

Rendam ikan dalam larutan Malachite green dengan perbandingan 1:200.000 selama satu setengah jam.

Secara Alami:

  • Metode pengobatan alami yang digunakan sama seperti pengobatan untuk penyakit Gyrodactylus sp, yaitu dengan menggunakan rebusan daun sirih:
  • Rebus 20 lembar daun sirih dengan 3 gelas air, biarkan hingga air tersisa hanya 1 gelas. Dinginkan, lalu masukkan ke dalam akuarium.
  • Berikan ramuan daun sirih ini lagi saat melakukan penggantian air akuarium.
  • Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk yang tepat.

Jika kondisi ikan tidak membaik atau memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan ahli ikan hias atau dokter hewan untuk penanganan yang lebih lanjut.

4. Lerneae sp

Penyakit pada ikan molly ini disebabkan oleh cacing yang disebut Lerneae sp. Cacing ini menyerang kulit dan daging ikan, menggerogoti tubuh ikan dan menyebabkan pendarahan serta luka.

Gejala Penyakit:

  • Terlihat adanya cacing pada kulit ikan.
  • Ikan tiba-tiba menjadi kurus.
  • Terjadi pendarahan pada bagian yang terinfeksi penyakit Lerneae sp.

Cara Mengobatinya:

Secara Kimia:

  • Rendam ikan molly dalam larutan NaCl 20% selama 15 menit.
  • Alternatifnya, dapat menggunakan larutan KMnO4 20 ppm dan rendam ikan selama 120 menit.

Secara Alami:

  • Gunakan irisan mahkota dewa. Irislah mahkota dewa menjadi 50 bagian tipis, lalu rebus dengan 3 gelas air (600 cc).
  • Tunggu hingga air tersisa hanya 1 gelas. Biarkan hingga dingin, lalu masukkan ke dalam akuarium. Lakukan setiap kali air diganti.
  • Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk yang tepat.

Jika kondisi ikan tidak membaik atau memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan ahli ikan hias atau dokter hewan untuk penanganan yang lebih lanjut.

5. Argulus sp

Penyakit terakhir pada ikan molly disebabkan oleh kutu air yang disebut Argulus sp. Kutu ini akan masuk ke dalam tubuh ikan dan menghisap darahnya.

Selain itu, ikan akan menjadi tempat perkembangbiakan bagi telur-telur kutu air tersebut. Namun, penyakit ini jarang ditemui pada ikan yang dipelihara di akuarium, biasanya terjadi pada ikan yang dipelihara di kolam atau bak.

Gejala Penyakit:

  • Terlihat kutu yang menempel pada insang ikan.
  • Terjadi pendarahan pada bekas gigitan kutu air.
  • Munculnya bercak-bercak merah pada perut ikan.

Cara Mengobatinya:

Secara Alami:

  • Rendam ikan dalam rendaman garam dapur dengan takaran 10-15 kg/m3 atau 10-50 gram per liter air.

Secara Alami:

  • Gunakan cangkang mahkota dewa, iris menjadi 50 bagian, lalu rebus dengan 3 gelas air dan sisa air hingga tersisa 1 gelas.
  • Masukkan ramuan ini ke dalam akuarium atau bak tempat memelihara ikan molly.

Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk yang tepat. Jika kondisi ikan tidak membaik atau memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan ahli ikan hias atau dokter hewan untuk penanganan yang lebih lanjut.

Baca Juga :

Penutup

Secara keseluruhan, mengenal ikan Molly bukan hanya tentang memahami keunikan warna dan bentuk tubuhnya, namun juga memahami kebutuhan dan perilaku mereka dalam habitatnya. Menyelami dunia ikan Molly berarti membuka jendela baru dalam memahami keanekaragaman dan keindahan kehidupan akuarium.

Keberagaman jenis, keindahan warna, dan keunikan perilaku ikan Molly membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi para pecinta akuarium. Mengenal mereka lebih jauh, memahami kebutuhan mereka dan memberikan lingkungan hidup yang optimal tidak hanya akan memperkaya pengetahuan kita tentang spesies ini, tapi juga memperdalam apresiasi kita terhadap keajaiban alam.

Semoga setelah membaca artikel duniaikan.id ini, kalian merasa lebih teredukasi dan siap untuk memelihara ikan Molly dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Ingatlah bahwa setiap makhluk hidup memerlukan perawatan dan pengertian yang mendalam. Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan seimbang untuk ikan Molly dan hewan lainnya dalam akuarium kita.

Dengan mengenal ikan Molly lebih dekat, kita sebenarnya sedang merayakan keberagaman dan keindahan kehidupan di bawah air. Selamat merayakan pengetahuan baru ini dan menikmati petualangan baru kalian bersama ikan Molly.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *