Penyebab Ikan Arwana Kalian Bisa Mati

Penyebab Ikan Arwana Kalian Bisa Mati!! Waspadalah

Posted on

Duniaikan.id – Penyebab Ikan Arwana Kalian Bisa Mati!! Waspadalah. Ikan Arwana merupakan salah satu ikan hias yang sangat eksotis di dunia air tawar. Keanggunan dan pesonanya membuat banyak penghobi ingin memiliki ikan Arwana ini.

Namun, ada satu masalah yang muncul saat kita memelihara ikan Arwana. Perawatannya memang cukup rumit dan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, memerlukan kehati-hatian yang tinggi.

Apalagi, bila ikan Arwana yang kita miliki termasuk jenis yang mahal, maka kita harus lebih berhati-hati dalam merawatnya. Jika asal-asalan dalam perawatannya dan ikan tersebut mati, maka kita bisa mengalami kerugian yang sangat besar, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab kematian ikan Arwana agar kita bisa mencegahnya. Yuk, mari kita bahas lebih lanjut di sini! Penasaran? Simak penjelasan berikut!

Penyebab Ikan Arwana Mati

Berikut adalah beberapa penyebab kematian Ikan Arwana, mari simak artikel ini hingga akhir:

1. Amonia yang meledak

Penyebab pertama adalah ledakan amonia di akuarium atau kolam. Seperti yang kita tahu, amonia dihasilkan dari kotoran ikan Arwana.

Amonia ini tidak menjadi masalah besar jika kita menggunakan sistem filtrasi yang memadai dan efisien. Namun, seringkali banyak penghobi ikan hias yang memelihara ikan Arwana tanpa perhatian yang cukup terhadap hal ini.

Contohnya, ketika mereka memelihara ikan Arwana dengan menggunakan pasir sebagai substrat di dalam akuarium. Seharusnya, mereka menggunakan dua jenis filter yaitu top filter dan undergravel filter. Namun, kenyataannya mereka hanya menggunakan top filter saja.

Seperti yang kita ketahui, pasir dapat menjadi tempat penumpukan amonia di dalam akuarium sehingga diperlukan tipe undergravel filter yang dapat menyaring dan mengurai amonia sehingga tidak membahayakan ikan Arwana. Dengan demikian, perawatan yang tepat dapat membantu mencegah kematian ikan Arwana akibat ledakan amonia tersebut.

2. Air yang tidak diendapkan

Penyebab kedua adalah masalah air yang tidak diendapkan. Masalah ini sering terjadi terutama saat para penghobi baru pertama kali membeli ikan Arwana.

Biasanya, ikan Arwana yang dipelihara menggunakan air dari PDAM. Namun, kita tidak tahu kandungan lain yang mungkin ada dalam air PDAM tersebut. Oleh karena itu, sebelum ikan Arwana datang ke rumah, sebaiknya persiapkan air dengan cara diendapkan selama 2-3 hari. Setelah itu, buang bagian atas airnya.

Dengan langkah ini, diharapkan kita dapat meminimalisir kandungan berbahaya dalam air PDAM agar tidak membahayakan ikan Arwana. Jika kamu menggunakan air sumur, biasanya lebih aman dan bisa langsung digunakan tanpa perlu diendapkan terlebih dahulu. Namun, jika kamu tetap ingin mengendapkan air sumur, itu merupakan langkah yang lebih baik untuk kewaspadaan lebih lanjut.

3. Stres yang tinggi

Penyebab ketiga adalah tingginya tingkat stres pada ikan Arwana. Stres biasanya terjadi ketika Arwana baru dipindahkan ke dalam akuarium baru atau karena alasan lain.

Oleh karena itu, penting untuk tidak menggunakan tangan atau serokan saat memasukkan ikan ke dalam akuarium. Buka penutup wadah ikan, lalu miringkan wadah tersebut ke kolam hingga ikan Arwana dapat berpindah sendiri ke dalam akuarium.

Setelah itu, tutuplah sisi-sisi akuarium dan matikan lampu selama 6 jam. Kemudian, hidupkan lampu kecil selama 1-2 jam. Setelah itu, buka sedikit sisi-sisi akuarium. Selalu perhatikan gerakan ikan Arwana saat berenang.

Jika ikan berenang dengan tenang, santai, dan tidak menabrak-nabrak, berarti ikan tersebut tidak stres dan sudah beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Namun, jika ikan Arwana berada di salah satu pojok akuarium atau mengapung di atas air, itu menkaliankan bahwa ikan sedang mengalami stres.

Ketika ikan dalam kondisi stres, jangan beri makan terlebih dahulu. Biarkan selama 24 jam sebelum memberikan makanan. Biasanya, setelah 24 jam, tingkat stres pada ikan akan mulai mereda.

4. Bertengkar dengan tankmate

Selanjutnya, penyebab yang keempat adalah pertengkaran dengan tankmate. Tidak jarang terjadi ikan Arwana terlibat konflik dengan ikan lain di dalam akuarium, baik itu ikan predator maupun non-predator.

Masalahnya timbul ketika ikan Arwana kalah dalam pertengkaran dan mengalami luka-luka, bahkan dalam kasus yang lebih parah, bisa menyebabkan kematian. Tentu saja, hal ini akan merugikan pemilik ikan Arwana karena harganya yang relatif mahal.

Salah satu solusinya mungkin adalah merawat ikan Arwana secara sendirian, atau jika ingin menambahkan tankmate, harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebelum menambahkan ikan lain, penting untuk melakukan riset atau mencari tahu jenis-jenis tankmate yang cocok untuk ikan Arwana.

Tidak semua ikan cocok dijadikan tankmate untuk ikan Arwana, sehingga perlu dipilih dengan cermat agar tercipta lingkungan yang harmonis di dalam akuarium.

5. Makanan yang bermasalah

Penyebab yang kelima adalah masalah terkait makanan. Makanan yang diberikan kepada ikan Arwana bisa saja mengandung zat beracun. Bahkan, ada kasus di mana pemilik jarang memberi makan ikan Arwana, menyebabkan ikan tersebut menjadi kurus dan berisiko tinggi untuk mati.

Saat merawat ikan Arwana, sangat penting untuk tidak mengabaikan memberi makan. Setidaknya berikan makanan setiap 1 hari sekali, bisa berupa ikan kecil, udang, atau ulat Hongkong. Namun, perlu diperhatikan juga agar makanan yang diberikan tidak mengandung zat beracun yang dapat menyebabkan ikan Arwana sakit atau bahkan mati.

Jika ikan Arwana sudah kehilangan nafsu makan, langkah yang perlu diambil adalah mengubah pola makannya agar lebih teratur. Perubahan pola makan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan ikan Arwana dan mencegah kemungkinan kematian akibat kelaparan.

6. Terserang penyakit berbahaya

Penyebab yang keenam adalah terserang penyakit berbahaya. Penyakit menjadi ancaman yang sangat menakutkan baik bagi pemilik ikan maupun ikan itu sendiri.

Apabila ikan Arwana terlihat kurus, malas berenang, dan berdiam diri di dasar atau permukaan akuarium, kemungkinan ikan tersebut sedang sakit terkena jamur Saproglenia sp. Biasanya, jamur ini disebabkan oleh air akuarium yang kotor, kurangnya sirkulasi air, dan suhu air yang terlalu rendah.

Apabila jamur ini dibiarkan, dapat menyerang daging ikan hingga ke tulang, menyebabkan kerusakan yang parah. Oleh karena itu, kebersihan air dalam akuarium harus dijaga dengan baik. Air perlu diganti secara teratur, sisa makanan yang tidak dimakan dan kotoran harus dibersihkan, serta suhu air harus dijaga agar berada dalam kisaran 20—29°C.

Jika ikan sedang terkena jamur, ikan tersebut dapat diberi obat sebanyak 2—3 kali hingga luka bekas jamurnya sembuh. Tindakan perawatan yang tepat dan memperhatikan kesehatan lingkungan akuarium akan membantu mencegah dan mengatasi penyakit berbahaya seperti ini pada ikan Arwana.

7. Memang sudah waktunya

Terakhir, penyebab yang ketujuh adalah memang saatnya. Terkadang kita bisa lupa bahwa kita sedang memelihara makhluk hidup yang memiliki masa hidupnya sendiri. Meskipun kita berusaha keras merawatnya, ada kemungkinan bahwa ikan tersebut akan mati.

Jika memang sudah saatnya bagi ikan itu untuk pergi, maka tidak ada yang bisa kita lakukan. Kejadian semacam ini juga dapat terjadi pada ikan Arwana. Banyak kasus di mana ikan Arwana tiba-tiba mati tanpa alasan yang jelas, meskipun kondisi lingkungan stabil. Kadang-kadang, ikan Arwana tersebut tiba-tiba tampak kehilangan kemampuan untuk berenang dengan benar.

Memang, kehidupan adalah sesuatu yang penuh misteri, dan kita harus menerima bahwa kematian adalah bagian dari siklus kehidupan. Meskipun kita berusaha merawat dengan baik, ada faktor-faktor tak terduga yang bisa mempengaruhi kesehatan ikan. Penting bagi kita sebagai pemilik ikan Arwana untuk memberikan perawatan yang baik dan penuh perhatian, sambil menyadari bahwa takdir alam memiliki peran dalam kehidupan setiap makhluk.

Baca Juga :

Penutup

Sebagai penutup, penting untuk memahami bahwa perawatan ikan Arwana bukanlah tugas yang mudah. Banyak faktor yang dapat menjadi Penyebab Ikan Arwana Kalian Bisa Mati, mulai dari keadaan lingkungan yang tidak sehat hingga penyakit yang mematikan.

Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman dan dedikasi yang baik untuk memastikan ikan Arwana kalian tetap sehat dan hidup panjang.

Selalu pastikan bahwa kalian memberikan makanan yang seimbang, memantau kondisi air secara rutin, dan melakukan perawatan kesehatan secara berkala.

Dengan demikian, kalian tidak hanya akan membantu memperpanjang usia ikan Arwana kalian, tetapi juga membuatnya bahagia dan sehat.

Ingatlah bahwa seorang pemilik yang bertanggung jawab adalah kunci sukses dalam memelihara ikan Arwana atau hewan peliharaan lainnya.

Semoga informasi dalam artikel duniaiakan.id ini bermanfaat dan dapat membantu kalian dalam merawat ikan Arwana kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *